Jakarta (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan, Jakarta Timur, menjelaskan sejumlah upaya penanganan medis terhadap Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) terkait virus corona (Covid-19).

"Untuk pasien ODP kita hanya memberikan nasihat, makan teratur kemudian istirahat yang cukup," ujar Kelompok Staf Medik (TSM) Paru RSUP Persahabatan, Prasenohadi di Jakarta, Rabu sore.

Terhadap pasien ODP tidak diberikan obat-obatan, termasuk antibiotik selama hasil cek laboratorium normal. Pasien ODP akan diperbolehkan pulang, namun tim medis akan melakukan kunjungan rumah.

"Kunjungan rumah, dia diisolasi di rumah sampai masa inkubasi virus selesai. Kalau dalam masa inkubasi itu ada keluhan harus kembali ke rumah sakit untuk berobat mungkin status dia bisa jadi pasien," katanya.

Indikatornya adalah gejala umum seperti demam atau batuk karena yang diserang oleh virus corona adalah saluran napas.

Baca juga: Sepuluh PDP diisolasi di ruang Pinere RSUP Persahabatan
Baca juga: RSUP Persahabatan layani 199 orang sehat takut corona


Bila dari hasil tes laboratorium terpapar virus, kata dia, tim medis akan memeriksa sejumlah penyakit penyerta. Misalnya jantung, influenza, penyakit lambung dan sebagainya.

Selanjutnya ODP tersebut akan naik status menjadi Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang harus dirawat inap di ruang isolasi Pinere RSUP Persahabatan.

"Di ruang isolasi bukan diobati virusnya, tapi biasanya ada penyakit ikutan. Jadi bukan murni. Penyakit ini (corona) tidak ada obatnya, jadi apa penyakit ikutannya. Kalau daya tahan tubuh rendah, maka akan mudah terinveksi penyakit lain seperti bakteri," katanya.

Baca juga: Ini bedanya pasien ODP dan PDP terkait wabah corona
Baca juga: RSUP Persahabatan terima 31 pasien dalam pantauan dan pengawasan


Tim medis biasanya memberi obat antibiotik penurun panas sambil dipantau suhu tubuh selama masa inkubasi virus corona 14 hari.

"Jadi obatnya disuruh makan, istirahat. Makanya kenapa dipantaunya dua minggu, karena memang masa inkubasinya dua minggu. Kalau saat pemantauan mengalami keburukan belum tentu dia ada gejala covid-nya," katanya.

Setelah menjalani masa isolasi dua pekan, tim medis akan melakukan pemeriksaan lanjutan dua hari berikutnya.

"Hari pertama negatif, hari kedua negatif berarti aman. Artinya pasien bisa dipulangkan atau dikeluarkan dari ruang isolasi," katanya.