Kerja sama KKP-Australia perlu diselaraskan dengan program domestik
4 Maret 2020 17:51 WIB
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo ketika melakukan lawatan ke Institute for Marine and Antarctic Studies (IMAS), atau pusat studi kelautan dan antartika, Universitas Tasmania, Australia, Kamis (27/2/2020). ANTARA/HO KKP/am.
Jakarta (ANTARA) - Kerja sama yang telah dibina antara Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama dengan lembaga penelitian yang terletak di Australia, perlu diselaraskan dengan program pengembangan budidaya perikanan domestik.
"Inisiatif kerja sama menjadi hal yang baik apabila disambungkan dengan kebijakan pengembangan lobster melalui usaha pembenihan dan pembesaran di dalam negeri," kata Direktur Eksekutif Pusat Kajian Maritim untuk Kemanusiaan Abdul Halim di Jakarta, Rabu.
Untuk itu, ujar dia, jangan sampai kebijakan yang diambil oleh pihak KKP malah meninggalkan program pengembangan lobster di sejumlah daerah di Tanah Air.
Abdul Halim juga menyayangkan adanya wacana yang menyatakan membolehkan ekspor benih lobster, meski hanya selama jangka waktu dua hingga tiga tahun ke depan.
Sebelumnya, KKP bersama-sama dengan Universitas Tasmania menandatangani nota kesepahaman (MoU) dalam rangka bekerja sama guna mengembangkan sumber daya kelautan Indonesia.
"Merupakan kehormatan besar bagi saya untuk berdiri di sini di depan rekan-rekan Australia dan rekan-rekan saya di Indonesia dalam menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman antara Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Universitas Tasmania," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo saat melakukan lawatan ke Institute for Marine and Antarctic Studies (IMAS), atau pusat studi kelautan dan antartika, Universitas Tasmania, Australia, Kamis 27 Februari.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Edhy melihat langsung proses pengembangan teknologi budidaya lobster serta menyaksikan penandatanganan MoU antara KKP dengan Universitas Tasmania.
Menteri Edhy menambahkan, sebagai negara yang bertetangga, Indonesia dan Australia memiliki kerja sama yang kuat dan bermakna di bidang kelautan dan perikanan. Bahkan, lanjutnya, Universitas Tasmania merupakan salah satu mitra strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan di Australia.
"Pada 2012, Kementerian dan Universitas Tasmania menandatangani Letter of Intent tentang Pengembangan Kelembagaan Kelautan dan Perikanan dan Pengembangan Kapasitas, dan kemudian saya mencatat Universitas Tasmania dan Universitas Perikanan Jakarta (STP) berkolaborasi dalam pengembangan kurikulum berbasis kejuruan dan melakukan penelitian," ucapnya.
Selain itu, Menteri Edhy memaparkan sejumlah kegiatan yang menumbuhkan kerja sama antara dua lembaga untuk melaksanakan pertukaran dosen, pengembangan sumber daya manusia, dan penelitian bersama.
"Inisiatif kerja sama menjadi hal yang baik apabila disambungkan dengan kebijakan pengembangan lobster melalui usaha pembenihan dan pembesaran di dalam negeri," kata Direktur Eksekutif Pusat Kajian Maritim untuk Kemanusiaan Abdul Halim di Jakarta, Rabu.
Untuk itu, ujar dia, jangan sampai kebijakan yang diambil oleh pihak KKP malah meninggalkan program pengembangan lobster di sejumlah daerah di Tanah Air.
Abdul Halim juga menyayangkan adanya wacana yang menyatakan membolehkan ekspor benih lobster, meski hanya selama jangka waktu dua hingga tiga tahun ke depan.
Sebelumnya, KKP bersama-sama dengan Universitas Tasmania menandatangani nota kesepahaman (MoU) dalam rangka bekerja sama guna mengembangkan sumber daya kelautan Indonesia.
"Merupakan kehormatan besar bagi saya untuk berdiri di sini di depan rekan-rekan Australia dan rekan-rekan saya di Indonesia dalam menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman antara Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Universitas Tasmania," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo saat melakukan lawatan ke Institute for Marine and Antarctic Studies (IMAS), atau pusat studi kelautan dan antartika, Universitas Tasmania, Australia, Kamis 27 Februari.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Edhy melihat langsung proses pengembangan teknologi budidaya lobster serta menyaksikan penandatanganan MoU antara KKP dengan Universitas Tasmania.
Menteri Edhy menambahkan, sebagai negara yang bertetangga, Indonesia dan Australia memiliki kerja sama yang kuat dan bermakna di bidang kelautan dan perikanan. Bahkan, lanjutnya, Universitas Tasmania merupakan salah satu mitra strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan di Australia.
"Pada 2012, Kementerian dan Universitas Tasmania menandatangani Letter of Intent tentang Pengembangan Kelembagaan Kelautan dan Perikanan dan Pengembangan Kapasitas, dan kemudian saya mencatat Universitas Tasmania dan Universitas Perikanan Jakarta (STP) berkolaborasi dalam pengembangan kurikulum berbasis kejuruan dan melakukan penelitian," ucapnya.
Selain itu, Menteri Edhy memaparkan sejumlah kegiatan yang menumbuhkan kerja sama antara dua lembaga untuk melaksanakan pertukaran dosen, pengembangan sumber daya manusia, dan penelitian bersama.
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020
Tags: