Lomba Sumatera Jungle Run tetap lanjut saat merebaknya wabah corona
3 Maret 2020 21:36 WIB
Tampilan di website resmi lomba lari Sumatera Jungle Run, yang akan berlangsung di Provinsi Riau pada 11 April 2020. (ANTARA/HO-website sumaterajunglerun.com)
Pekanbaru (ANTARA) - Panitia "Sumatera Jungle Run" menyatakan lomba lari di Provinsi Riau yang akan dihadiri peserta dari berbagai negara tersebut tetap berlangsung sesuai jadwal di tengah merebaknya wabah virus corona di Indonesia.
"Sejauh ini kita tetap jalan. Tetap berjalan seperti biasanya," kata Panitia Sumatera Jungle Run, Ridho Ikhsan di Pekanbaru, Selasa.
Baca juga: RSHS Bandung siapkan 12 ruang isolasi untuk pasien COVID-19
Lomba lari lintas alam Sumatera Jungle Run (SJR) akan diselenggarakan pada 11 April 2020, di Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim di Kabupaten Siak, Riau. SJR melombakan tiga kategori berdasarkan jarak tempuh, yakni lari lima kilometer (5K), 10K dan 21K.
Ridho menyatakan sejauh ini dampak dari pernyataan Presiden Joko Widodo bahwa sudah ada dua warga di Indonesia positif COVID-19 terasa bagi penyelenggaraan lomba SJR. Hal itu bisa dilihat dari jumlah peserta yang terus bertambah.
"Jumlah yang daftar sudah 1000-an, tapi yang bayar sekitar 750-an dan pendaftaran belum tutup," katanya.
Baca juga: RSUD Padangsidimpuan siapkan ruangan isolasi rujukan pasien corona
Hingga akhir Februari lalu, lanjutnya, sudah cukup banyak peserta dari luar negeri yang telah mendaftar SJR. Panitia kini mendata sudah ada pelari luar negeri dari 10 negara yang sudah mendaftar. Peserta paling banyak dari Malaysia yakni 15 orang, kemudian dari Jepang lima orang.
Kemudian ada juga peserta dari Kenya (3), Amerika Serikat (3), Prancis (2), Korea Selatan (1), Jeram (1), Brunai Darussalam (1), Kolombia (1), Singapura (1) dan Inggris (1).
"Paling banyak (peserta) Malaysia, kedua Jepang," ujar Ridho.
Ia mengatakan belum ada dari peserta luar negeri yang menyatakan mundur dari lomba akibat wabah virus Corona.
"Sudah bayar semua, berarti ikut," demikian Ridho Ikhsan.
Hingga kini di Riau belum ada laporan pasien positif terjangkit COVID-19. Namun, satu pasien kini sedang menjalani observasi di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru dengan status masih terduga penyakit tersebut. ***
Baca juga: Kemkes: 67 dari 69 WNI ABK Diamond Princess negatif COVID-19
Baca juga: RSUD Depok rujuk seorang pasien ke RS Sulianti Saroso
Baca juga: Tim UGM: Kapasitas Indonesia deteksi COVID-19 terbukti
"Sejauh ini kita tetap jalan. Tetap berjalan seperti biasanya," kata Panitia Sumatera Jungle Run, Ridho Ikhsan di Pekanbaru, Selasa.
Baca juga: RSHS Bandung siapkan 12 ruang isolasi untuk pasien COVID-19
Lomba lari lintas alam Sumatera Jungle Run (SJR) akan diselenggarakan pada 11 April 2020, di Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim di Kabupaten Siak, Riau. SJR melombakan tiga kategori berdasarkan jarak tempuh, yakni lari lima kilometer (5K), 10K dan 21K.
Ridho menyatakan sejauh ini dampak dari pernyataan Presiden Joko Widodo bahwa sudah ada dua warga di Indonesia positif COVID-19 terasa bagi penyelenggaraan lomba SJR. Hal itu bisa dilihat dari jumlah peserta yang terus bertambah.
"Jumlah yang daftar sudah 1000-an, tapi yang bayar sekitar 750-an dan pendaftaran belum tutup," katanya.
Baca juga: RSUD Padangsidimpuan siapkan ruangan isolasi rujukan pasien corona
Hingga akhir Februari lalu, lanjutnya, sudah cukup banyak peserta dari luar negeri yang telah mendaftar SJR. Panitia kini mendata sudah ada pelari luar negeri dari 10 negara yang sudah mendaftar. Peserta paling banyak dari Malaysia yakni 15 orang, kemudian dari Jepang lima orang.
Kemudian ada juga peserta dari Kenya (3), Amerika Serikat (3), Prancis (2), Korea Selatan (1), Jeram (1), Brunai Darussalam (1), Kolombia (1), Singapura (1) dan Inggris (1).
"Paling banyak (peserta) Malaysia, kedua Jepang," ujar Ridho.
Ia mengatakan belum ada dari peserta luar negeri yang menyatakan mundur dari lomba akibat wabah virus Corona.
"Sudah bayar semua, berarti ikut," demikian Ridho Ikhsan.
Hingga kini di Riau belum ada laporan pasien positif terjangkit COVID-19. Namun, satu pasien kini sedang menjalani observasi di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru dengan status masih terduga penyakit tersebut. ***
Baca juga: Kemkes: 67 dari 69 WNI ABK Diamond Princess negatif COVID-19
Baca juga: RSUD Depok rujuk seorang pasien ke RS Sulianti Saroso
Baca juga: Tim UGM: Kapasitas Indonesia deteksi COVID-19 terbukti
Pewarta: FB Anggoro
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020
Tags: