Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan (Kemkes) sedang melacak sekitar 50-an orang yang hadir di pesta dansa di suatu klub di DKI Jakarta di mana warga negara Indonesia (WNI) terinfeksi virus corona baru, COVID-19, dari kontak langsung saat berdansa dengan warga negara Jepang yang positif COVID-19.

"Dia (perempuan WNI yang positif COVID-19) tidak tahu pasti jumlahnya berapa yang datang, karena tidak ada daftar absensinya, mungkin 50-an orang, ada sekian dari banyak negara, termasuk ada yang datang dari Malaysia warga negara Jepang," kata Juru Bicara Pemerintah Indonesia soal Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto, Jakarta, Selasa.

Pelacakan itu dilakukan untuk mengetahui keberadaan orang-orang yang melakukan kontak langsung di pesta dansa itu untuk memeriksa dan memastikan kondisi kesehatan mereka dalam rangka antisipasi penyebaran dan penularan COVID-19.

"Sekarang kita sedang melakukan 'tracking' (melacak) kontak teman-temannya yang 'party' (pesta) itu. Nah itu yang repot karena tidak semuanya akrab dan sampai tahu rumahnya di mana," tutur Yuri yang merupakan Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan.

Baca juga: Kasus positif COVID-19 pertama di Indonesia penularan tanpa bergejala

Baca juga: Presiden tegaskan sebagian besar pasien corona bisa sembuh


Kementerian Kesehatan melibatkan otoritas pemerintah daerah yakni dinas kesehatan untuk membantu pelacakan orang-orang tersebut sehingga bisa menghubungi dan mendatangi mereka untuk memeriksa kondisi kesehatannya.

"Jadi ini sudah dilakukan. Sampai saat ini kami masih belum menemukan seluruhnya, tapi satu dua sudah mulai ditemukan dan mereka tidak menunjukkan apa-apa," tuturnya.

Beberapa orang yang berhasil dilacak telah diperiksa dan diketahui tidak memiliki keluhan atau menunjukkan gejala terinfeksi COVID-19. Meskipun demikian, Kementerian Kesehatan telah menetapkan orang-orang tersebut dalam pemantauan.

"Teman-teman 'party' (pesta) ini dalam pemantauan dan tidak seluruhnya masih tinggal di Jakarta," tuturnya.

Yuri mengatakan pesta dansa itu dimulai pada 14 Februari 2020 bersama dengan orang-orang yang berasal dari sejumlah negara.

"Pada 14 Februari 2020, dia (WNI positif COVID-19) janji bertemu teman-temannya sehobi untuk pesta, pesta dansa dengan sahabat-sahabat multinasional," tuturnya.

Dua warga negara Indonesia yang dinyatakan positif terjangkit COVID-19 adalah perempuan berusia 31 tahun yang menghadiri pesta dansa, dan ibunya yang berusia 64 tahun. Mereka tinggal di Depok, Jawa Barat, bersama dua orang yakni kakak dari perempuan berusia 31 tahun itu dan satu orang asisten rumah tangga.

Pada 16 Februari 2020, perempuan Indonesia yang berusia 31 tahun yang ikut pesta dansa itu merasa sakit dan menderita batuk-batuk sehingga rawat jalan ke Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok. Selama dalam kondisi sakit, perempuan WNI itu dirawat oleh ibunya, sehingga ibu itu tertular COVID-19 saat interaksi intens menjaga anaknya.

Namun, kakak dan asisten rumah tangga dari perempuan yang positif COVID-19 itu dinyatakan negatif COVID-19 setelah menjalani pemeriksaan.

Sementara warga negara Jepang itu dinyatakan positif COVID-19 di Malaysia saat kembali ke negara tempat dia tinggal setelah melakukan kunjungan ke Indonesia.

Baca juga: Presiden minta privasi pasien terinfeksi COVID-19 dilindungi