BPS : wabah corona belum pengaruhi kunjungan wisatawan asing ke Sumbar
3 Maret 2020 17:26 WIB
Arsip Foto - Sejumlah wisatawan memotret Istana Basa Pagaruyung, di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Jumat (22/4/2016). Komplek Istana Basa Pagaruyung yang dibangun 27 Desember 1976 itu merupakan replika dari istana yang asli dan kini menjadi salah satu tujuan wisata sejarah favorit di Sumbar. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/aww/aa.
Padang, (ANTARA) - Berjangkitnya Corona Virus Disease (COVID-19) ternyata belum mempengaruhi kunjungan wisatawan asing ke Sumatera Barat pada Januari 2020 berdasarkan catatan yang dihimpun Badan Pusat Statistik Sumbar.
"Sepanjang Januari 2020 jumlah kunjungan wisatawan asing ke Sumbar mencapai 4.341 orang atau hanya turun 16,20 persen dibandingkan Desember 2019 yang mencapai 5.180 orang," kata Kepala BPS Sumbar Pitono di Padang, Selasa.
Ia menyebutkan dari 4.341 wisatawan asing yang datang ke Sumbar pada Januari 2020 pelancong asal Malaysia masih tetap mendominasi mencapai 3.416 orang.
Selain dari Malaysia pada Januari kunjungan wisatawan juga berasal dari China sebanyak 247 orang, Australia 127 orang, Perancis 46 orang, Thailand 28 orang, Singapura 24 orang, Amerika Serikat 21 orang, Jepang 20 orang, Belanda 20 orang, Inggris 18 orang dan negara lainnya 374 orang.
Menurutnya kunjungan wisatawan pada Januari memberikan kontribusi sebesar 0,33 persen terhadap total wisman yang berkunjung ke Indonesia sebanyak 1.316.252 orang.
Ia memastikan jumlah yang terdata tersebut adalah mereka yang masuk melalui imigrasi di Bandara Internasional Minangkabau, jika sebelumnya dari Jakarta atau Medan maka akan didata lewat bandara kedatangan.
Sejalan dengan itu Kepala BI perwakilan Sumbar Wahyu Purnama mengemukakan Sumatera Barat memiliki modal kuat untuk mengembangkan pariwisata sebagai salah satu sumber pertumbuhan ekonomi di provinsi itu.
"Ini dibuktikan dari berbagai penghargaan yang diraih di tingkat internasional seperti World Best Halal Culinary Destination dan Best Halal Destination," kata dia.
Menurut dia pesona alam Ranah Minang yang masih asri dengan nilai budaya yang kenal juga menjadi daya tarik kuat di kalangan wisatawan domestik maupun mancanegara.
"Selain itu didukung oleh kuliner lezat yang juga terkenal seperti rendang," kata dia.
Tidak hanya itu, di Mentawai ombaknya dikenal sebagai terbaik untuk berselancar di kalangan wisatawan asing.
Kemudian untuk infrastruktur secara umum kondisi jalan 82 persen masuk kategori baik dan saat ini sedang dilakukan pembenahan infrastruktur penunjang lainnya, kata dia.
Akan tetapi ia menyarankan agar modal tersebut perlu dioptimalkan melalui sinergi dan kerja sama yang kuat diawali dengan membuat peta jalan pengembangan pariwisata Sumbar.
Terkait dengan tingginya kunjungan wisatawan asal Malaysia ia menyarankan perlu dicari tahu apa kebutuhan mereka dan disediakan sebaik mungkin.
Kemudian karena ada label wisata halal objek wisata perlu memperhatikan kebersihan, menyediakan tempat shalat yang nyaman.
Baca juga: Yogyakarta siapkan kebijakan genjot kunjungan wisatawan domestik
Baca juga: Kunjungan wisatawan menurun diduga observasi Covid-19 Pulau Sebaru
Baca juga: Badung siapkan sejumlah program dan agenda untuk tingkatkan pariwisata
"Sepanjang Januari 2020 jumlah kunjungan wisatawan asing ke Sumbar mencapai 4.341 orang atau hanya turun 16,20 persen dibandingkan Desember 2019 yang mencapai 5.180 orang," kata Kepala BPS Sumbar Pitono di Padang, Selasa.
Ia menyebutkan dari 4.341 wisatawan asing yang datang ke Sumbar pada Januari 2020 pelancong asal Malaysia masih tetap mendominasi mencapai 3.416 orang.
Selain dari Malaysia pada Januari kunjungan wisatawan juga berasal dari China sebanyak 247 orang, Australia 127 orang, Perancis 46 orang, Thailand 28 orang, Singapura 24 orang, Amerika Serikat 21 orang, Jepang 20 orang, Belanda 20 orang, Inggris 18 orang dan negara lainnya 374 orang.
Menurutnya kunjungan wisatawan pada Januari memberikan kontribusi sebesar 0,33 persen terhadap total wisman yang berkunjung ke Indonesia sebanyak 1.316.252 orang.
Ia memastikan jumlah yang terdata tersebut adalah mereka yang masuk melalui imigrasi di Bandara Internasional Minangkabau, jika sebelumnya dari Jakarta atau Medan maka akan didata lewat bandara kedatangan.
Sejalan dengan itu Kepala BI perwakilan Sumbar Wahyu Purnama mengemukakan Sumatera Barat memiliki modal kuat untuk mengembangkan pariwisata sebagai salah satu sumber pertumbuhan ekonomi di provinsi itu.
"Ini dibuktikan dari berbagai penghargaan yang diraih di tingkat internasional seperti World Best Halal Culinary Destination dan Best Halal Destination," kata dia.
Menurut dia pesona alam Ranah Minang yang masih asri dengan nilai budaya yang kenal juga menjadi daya tarik kuat di kalangan wisatawan domestik maupun mancanegara.
"Selain itu didukung oleh kuliner lezat yang juga terkenal seperti rendang," kata dia.
Tidak hanya itu, di Mentawai ombaknya dikenal sebagai terbaik untuk berselancar di kalangan wisatawan asing.
Kemudian untuk infrastruktur secara umum kondisi jalan 82 persen masuk kategori baik dan saat ini sedang dilakukan pembenahan infrastruktur penunjang lainnya, kata dia.
Akan tetapi ia menyarankan agar modal tersebut perlu dioptimalkan melalui sinergi dan kerja sama yang kuat diawali dengan membuat peta jalan pengembangan pariwisata Sumbar.
Terkait dengan tingginya kunjungan wisatawan asal Malaysia ia menyarankan perlu dicari tahu apa kebutuhan mereka dan disediakan sebaik mungkin.
Kemudian karena ada label wisata halal objek wisata perlu memperhatikan kebersihan, menyediakan tempat shalat yang nyaman.
Baca juga: Yogyakarta siapkan kebijakan genjot kunjungan wisatawan domestik
Baca juga: Kunjungan wisatawan menurun diduga observasi Covid-19 Pulau Sebaru
Baca juga: Badung siapkan sejumlah program dan agenda untuk tingkatkan pariwisata
Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020
Tags: