Presiden Jokowi: Pemerintah bangun rumah sakit khusus di Pulau Galang
3 Maret 2020 17:03 WIB
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Mensesneg Pratikno menyampaikan keterangan pers di beranda belakang Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (3/3/2020). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/wsj/pri. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo berencana untuk memfungsikan kembali fasilitas kesehatan di Pulau Galang, Batam, Provinsi Kepulauan Riau, menjadi rumah sakit untuk mengatasi wabah seperti penyakit yang disebabkan virus corona jenis baru (COVID-19).
"Fasilitas itu sudah ada tapi lama tidak digunakan, akan direnovasi dalam waktu yang sangat cepat sehingga persiapan kita akan memiliki Pulau Sebaru, kita memiliki Pulau Galang, dan juga ada di Natuna sehingga kita memiliki pilihan-pilihan, tidak semua harus dibawa ke satu tempat di Pulau Sebaru," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam konferensi pers di Istana Merdeka Jakarta, Selasa.
Pulau Galang pada periode 1979-1997 adalah tempat pengungsian para warga Vietnam pascaperang saudara di negara tersebut. Di pulau itu terdapat berbagai fasilitas seperti barak pengungsian, tempat ibadah, rumah sakit dan sekolah yang dapat memfasilitasi sekitar 250 ribu pengungsi.
Baca juga: Presiden perintahkan Polri tindak tegas penimbun masker
Sedangkan Pulau Sebaru di Kepulauan Seribu saat ini menjadi tempat mengobservasi 188 WNI kru kapal World Dream dan juga 68 WNI kru kapal Princess Diamond. Mereka akan diobservasi selama 14 hari.
"Ya karena memang kita ingin ada kecepatan saya ingin ada fasilitas yang memang betul-betul siap setiap saat negara kita ini sangat luas sekali sehingga kita harapkan pada titik-titik tertentu kita memiliki kesiapan," kata Presiden.
Namun Presiden mengatakan bahwa pemerintah juga sudah menyiapkan 132 rumah sakit dengan fasilitas isolasi dalam menghadapi COVID-19.
"Ada 132 rumah sakit yang siap dengan fasilitas isolasi tapi kita juga perlu seperti yang di pulau Sebaru, Pulau Galang untuk persiapan," kata Presiden.
Baca juga: Presiden tegaskan sebagian besar pasien corona bisa sembuh
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan pemilihan Pulau Galang sebagai fasilitas kesehatan untuk COVID-19 karena transportasi ke pulau tersebut lebih mudah.
"Kalau di Sebaru kalau malam atau ombak besar itu susah," kata Basuki.
Rencananya ia akan meninjau lokasi tersebut pada pekan ini.
"Mungkin minggu ini saya ke sana dengan Panglima TNI. Ini rumah sakit khusus, tidak tahu namanya, jadi seperti keperluan untuk (observasi yang dilakukan di) Natuna dan Sebaru, kalau ada case itu dibawa ke sana. nanti pak menkes yang operasikan," jelas Basuki.
Baca juga: Presiden minta privasi pasien terinfeksi COVID-19 dilindungi
Basuki pun mengaku belum tahu dana yang diperlukan untuk merenovasi fasilitas di Pulau Galang tersebut.
"Belum tahu kebutuhan dananya, baru tadi saat sidang kabinet disampaikan, targetnya juga belum tahu," kata Basuki.
Pada Senin (2/3), Presiden Joko Widodo mengumumkan dua orang warga negara Indonesia (WNI) yaitu seorang ibu berusia 64 tahun dan anaknya berusia 31 tahun di Depok, Jawa Barat, positif terjangkit COVID-19 dan sedang dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso sejak 1 Maret 2020.
Hingga Selasa (3/3) sore terkonfirmasi di dunia ada 90.427 orang yang terinfeksi virus corona baru dengan 3.116 kematian sedangkan sudah ada 47.928 orang yang dinyatakan sembuh. Kasus di China mencapai 80.143 kasus, di Korea Selatan 4.335 kasus, di Italia 2.036 kasus, di Iran 1.501.
Tingkat kematian di Iran menjadi yang paling tinggi di luar China yaitu 66 kematian dibanding kasus yang positif. Sudah ada 65 negara termasuk Indonesia yang mengonfirmasi kasus positif COVID-19 di negaranya.
Baca juga: Presiden jamin kebutuhan pokok dan obat-obatan domestik memadai
"Fasilitas itu sudah ada tapi lama tidak digunakan, akan direnovasi dalam waktu yang sangat cepat sehingga persiapan kita akan memiliki Pulau Sebaru, kita memiliki Pulau Galang, dan juga ada di Natuna sehingga kita memiliki pilihan-pilihan, tidak semua harus dibawa ke satu tempat di Pulau Sebaru," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam konferensi pers di Istana Merdeka Jakarta, Selasa.
Pulau Galang pada periode 1979-1997 adalah tempat pengungsian para warga Vietnam pascaperang saudara di negara tersebut. Di pulau itu terdapat berbagai fasilitas seperti barak pengungsian, tempat ibadah, rumah sakit dan sekolah yang dapat memfasilitasi sekitar 250 ribu pengungsi.
Baca juga: Presiden perintahkan Polri tindak tegas penimbun masker
Sedangkan Pulau Sebaru di Kepulauan Seribu saat ini menjadi tempat mengobservasi 188 WNI kru kapal World Dream dan juga 68 WNI kru kapal Princess Diamond. Mereka akan diobservasi selama 14 hari.
"Ya karena memang kita ingin ada kecepatan saya ingin ada fasilitas yang memang betul-betul siap setiap saat negara kita ini sangat luas sekali sehingga kita harapkan pada titik-titik tertentu kita memiliki kesiapan," kata Presiden.
Namun Presiden mengatakan bahwa pemerintah juga sudah menyiapkan 132 rumah sakit dengan fasilitas isolasi dalam menghadapi COVID-19.
"Ada 132 rumah sakit yang siap dengan fasilitas isolasi tapi kita juga perlu seperti yang di pulau Sebaru, Pulau Galang untuk persiapan," kata Presiden.
Baca juga: Presiden tegaskan sebagian besar pasien corona bisa sembuh
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan pemilihan Pulau Galang sebagai fasilitas kesehatan untuk COVID-19 karena transportasi ke pulau tersebut lebih mudah.
"Kalau di Sebaru kalau malam atau ombak besar itu susah," kata Basuki.
Rencananya ia akan meninjau lokasi tersebut pada pekan ini.
"Mungkin minggu ini saya ke sana dengan Panglima TNI. Ini rumah sakit khusus, tidak tahu namanya, jadi seperti keperluan untuk (observasi yang dilakukan di) Natuna dan Sebaru, kalau ada case itu dibawa ke sana. nanti pak menkes yang operasikan," jelas Basuki.
Baca juga: Presiden minta privasi pasien terinfeksi COVID-19 dilindungi
Basuki pun mengaku belum tahu dana yang diperlukan untuk merenovasi fasilitas di Pulau Galang tersebut.
"Belum tahu kebutuhan dananya, baru tadi saat sidang kabinet disampaikan, targetnya juga belum tahu," kata Basuki.
Pada Senin (2/3), Presiden Joko Widodo mengumumkan dua orang warga negara Indonesia (WNI) yaitu seorang ibu berusia 64 tahun dan anaknya berusia 31 tahun di Depok, Jawa Barat, positif terjangkit COVID-19 dan sedang dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso sejak 1 Maret 2020.
Hingga Selasa (3/3) sore terkonfirmasi di dunia ada 90.427 orang yang terinfeksi virus corona baru dengan 3.116 kematian sedangkan sudah ada 47.928 orang yang dinyatakan sembuh. Kasus di China mencapai 80.143 kasus, di Korea Selatan 4.335 kasus, di Italia 2.036 kasus, di Iran 1.501.
Tingkat kematian di Iran menjadi yang paling tinggi di luar China yaitu 66 kematian dibanding kasus yang positif. Sudah ada 65 negara termasuk Indonesia yang mengonfirmasi kasus positif COVID-19 di negaranya.
Baca juga: Presiden jamin kebutuhan pokok dan obat-obatan domestik memadai
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2020
Tags: