Penyaluran dana stimulan korban bencana Palu baru menjangkau 2.000 KK
3 Maret 2020 16:15 WIB
Warga penyintas bencana gempa, tsunami dan likuefaksi membawa poster saat mengikuti aksi unjuk rasa memperingati Hari HAM Internasional di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (10/12/2019). Mereka menuntut pemerintah untuk menyelesaikan persoalan dana stimulan, santunan duka, pemberian jaminan hidup tanpa diskriminasi serta memberikan perlindungan dan pemenuhan hak terhadap perempuan, anak dan disabilitas korban bencana. ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah/aww (ANTARA FOTO/MOHAMAD HAMZAH)
Palu (ANTARA) - Penyaluran dana stimulan rumah rusak tahap dua korban bencana gempa, tsunami dan likuefaksi Kota Palu, Sulawesi Tengah saat ini baru menjangkau sekitar 2.127 Kepala Keluarga dari total 38.805 penerima stimulan.
"Saat ini sudah ada sekitar 1.400 penerima stimulan dan nama-nama mereka kami sudah masukan ke bank untuk pembuatan rekening dan dalam waktu dekat nama-nama tersebut kami ajukan ke bagian keuangan untuk selanjutnya proses pencairan dana," ungkap Kepala Badan Penanggulangan bencana Daerah (BPBD) Kota Palu, Singgi B Prasetyo, di Palu, Selasa.
Dana stimulan yang di salurkan untuk menjangkau rumah rusak berat dengan nominal Rp50 juta, rusak sedang Rp25 juta dan rusak ringan Rp10 juta sesuai petunjuk teknis dan aturan perundang-undangan.
Singgi menjelaskan, pihaknya menargetkan dalam sepekan bisa menjangkau 1.500 KK dibantu tim pendamping percepatan pembangunan perumahan (TP4) yang sudah di bentuk sebelumnya.
Baca juga: Dana stimulan rumah korban gempa Palu perlu KTP KK dan surat rumah
Berdasarkan aturan berlaku, penyaluran dana stimulan berlangsung selama enam bulan mulai Januari hingga Juni 2020. supaya proses penyaluran berjalan lancar, Pemkot Palu menurunkan tim bertugas mendampingi membantu warga penerima manfaat dari berbagai aspek antara lain membantu menyusun Rencana Anggaran dan biaya (RAB), kelengkapan dokumen administrasi maupun teknis keuangan.
"Kami ingin proses di perbankan cepat sehingga masyarakat bisa segera menikmati dana stimulan," ujar Singgi.
Dikemukakannya, dana stimulan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi rumah rusak bersumber dari dana hibah yang diserahkan pemerintah pusat sebanyak Rp789 miliar khusus Kota Palu untuk menjangkau sekitar 38.805 rumah rusak berat, sedang dan ringan.
"Dana stimulan tahap dua langsung masuk ke rekening masing-masing penerima manfaat, tidak ada sistem kelompok pengawas (Pokmas) seperti penyaluran dana stimulan tahap satu," kata dia menambahkan.
Dia meminta bagi masyarakat yang berhak menerima dana tersebut namun tidak tercatat di data agar bersabar serta mengikuti segala prosedur yang ada.
"Pemerintah terus berupaya memenuhi kebutuhan penyintas, termasuk hunian tetap saat ini terus dibangun yang tidak lain untuk kepentingan korban bencana," demikian Singgi.
Baca juga: Korban gempa Sigi mulai nikmati dana stimulan pembangunan rumah rusak
"Saat ini sudah ada sekitar 1.400 penerima stimulan dan nama-nama mereka kami sudah masukan ke bank untuk pembuatan rekening dan dalam waktu dekat nama-nama tersebut kami ajukan ke bagian keuangan untuk selanjutnya proses pencairan dana," ungkap Kepala Badan Penanggulangan bencana Daerah (BPBD) Kota Palu, Singgi B Prasetyo, di Palu, Selasa.
Dana stimulan yang di salurkan untuk menjangkau rumah rusak berat dengan nominal Rp50 juta, rusak sedang Rp25 juta dan rusak ringan Rp10 juta sesuai petunjuk teknis dan aturan perundang-undangan.
Singgi menjelaskan, pihaknya menargetkan dalam sepekan bisa menjangkau 1.500 KK dibantu tim pendamping percepatan pembangunan perumahan (TP4) yang sudah di bentuk sebelumnya.
Baca juga: Dana stimulan rumah korban gempa Palu perlu KTP KK dan surat rumah
Berdasarkan aturan berlaku, penyaluran dana stimulan berlangsung selama enam bulan mulai Januari hingga Juni 2020. supaya proses penyaluran berjalan lancar, Pemkot Palu menurunkan tim bertugas mendampingi membantu warga penerima manfaat dari berbagai aspek antara lain membantu menyusun Rencana Anggaran dan biaya (RAB), kelengkapan dokumen administrasi maupun teknis keuangan.
"Kami ingin proses di perbankan cepat sehingga masyarakat bisa segera menikmati dana stimulan," ujar Singgi.
Dikemukakannya, dana stimulan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi rumah rusak bersumber dari dana hibah yang diserahkan pemerintah pusat sebanyak Rp789 miliar khusus Kota Palu untuk menjangkau sekitar 38.805 rumah rusak berat, sedang dan ringan.
"Dana stimulan tahap dua langsung masuk ke rekening masing-masing penerima manfaat, tidak ada sistem kelompok pengawas (Pokmas) seperti penyaluran dana stimulan tahap satu," kata dia menambahkan.
Dia meminta bagi masyarakat yang berhak menerima dana tersebut namun tidak tercatat di data agar bersabar serta mengikuti segala prosedur yang ada.
"Pemerintah terus berupaya memenuhi kebutuhan penyintas, termasuk hunian tetap saat ini terus dibangun yang tidak lain untuk kepentingan korban bencana," demikian Singgi.
Baca juga: Korban gempa Sigi mulai nikmati dana stimulan pembangunan rumah rusak
Pewarta: Muhammad Arshandi/Moh Ridwan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020
Tags: