Sikapi COVID-10, warga Waykanan-Lampung diminta Dinkes tak panik

3 Maret 2020 13:36 WIB
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Waykanan, Provini Lampung Anang Risgianto. (FOTO ANTARA/Emir F Saputra)
Bandarlampung (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Waykanan, Provinsi Lampung Anang Risgianto meminta masyarakat setempat untuk tidak panik dan tetap tenang menanggapi adanya dua warga asal Depok, Jawa Barat, yang terinfeksi virus COVID-19.

“Pesan Bupati, masyarakat diminta waspada, tidak boleh panik. Instansi terkait juga terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang wabah virus COVID-19 ini,” katanya di Blambangan Umpu, Ibu Kota Kabupaten Waykanan, Selasa.

Ia menjelaskan Dinas Kesehatan Waykanan bersama dengan seluruh UPT Puskesmas akan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran virus COVID-19 itu.

Salah satunya dengan menyiapkan tenaga kesehatan dan ruang isolasi di Rumah Sakit Daerah Zainal Abidin Pagar Alam dan memberikan rujukan secepatnya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Moeluk Bandarlampung.

Di samping itu, kata dia, UPT Puskesmas juga akan meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat tentang virus COVID-19.

Ia mengatakan sosialisasi penting dilakukan agar masyarakat memahami kemungkinan penularan virus COVID-19 dan ikut memberikan penyuluhan kepada warga agar tidak panik, termasuk menghindarkan warga dari informasi hoaks.

“Jadi, masyarakatnya kita kondisikan untuk tetap waspada atau tidak panik,” katanya

Anang menjelaskan virus COVID-19 bisa menyerang seseorang apabila imunitas tubuhnya lemah. Namun, apabila imunitas tubuhnya kuat, virus tersebut tidak mudah menyerang tubuh manusia.

Karena itu, ia mengingatkan agar masyarakat selalu menjaga imunitas tubuhnya tetap bugar agar terhindar dari berbagai penyakit dan sesering mungkin mencuci tangan.

“Jadi, lebih bagus kalau kita dalam kondisi yang tegar supaya virus itu tidak mudah menyerang kita,” demikian Anang Risgianto.

Baca juga: Bupati Waykanan imbau warganya tunda berlibur ke luar negeri

Baca juga: Masyarakat Lampung diminta tidak resah, usai warganya dikarantina

Baca juga: Soal COVID-19, tak ada perlakukan khusus keluarga mahasiswi Lampung

Pewarta: Hisar Sitanggang/Emir Fajar Saputra
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020

Terkait