Pemkot Palu upayakan 1.000 huntap Tondo bisa ditempati April 2020
3 Maret 2020 13:09 WIB
Sejumlah hunian tetap (huntap) disediakan pendonor Yayasan Buddha Zhu Chi di lokasi relokasi Kelurahan Tondo Kecamatan Mantikulore. ANTARA/Moh Ridwan
Palu (ANTARA) - Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah mengupayakan sekitar 1.100 hunian tetap yang dibangun Yayasan Buddha Tzu Chi di Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore bisa ditempati pada April 2020.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palu, Singgi B Prastyo di Palu, Selasa mengatakan dari kesepakatan antara Buddha Tzu Chi dan pemerintah kota menarget 1.100 hunian dibangun tahap pertama sebelum Presiden Joko Widodo bertolak ke Palu meninjau progres rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa, tsunami dan likuefaksi pada April mendatang.
"Penghuni huntap sudah disiapkan dan sudah kami identifikasi. Mudah-mudahan 1.100 huntap bisa terealisasi tepat waktu," ujar Suinggi.
Saat ini data penyintas yang sudah pasti menempati huntap tahap awal berdasarkan undian dilakukan Buddha Tzu Chi sebagai pihak penyedia hunian beberapa waktu lalu sebanyak 573 kepala keluarga dan proses relokasi akan di mulai tanggal 21 April mendatang.
Baca juga: Pasigala Centre berharap Presiden dengar aspirasi terkait relokasi
Baca juga: DPRD protes perjanjian tempati huntap Budha Tzu Chi hanya 10 tahun
Dia menjelaskan, saat ini pemenuhan sejumlah fasilitas sebagai infrastruktur penunjang seperti jalan lingkungan, air bersih dan linstrik sedanga dikerjakan. Yang mana penyediaan air bersi ditangani Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), khusus jalan lingkungan dikerjakan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Palu.
Untuk kebutuhan linstrik, pemerintah melalui PLN telah memasang meteran listrik bekapasitas daya 900 watt, termasuk peneranan jalan umum.
"Ketika nanti penyintas di relolaksi mereka merasa nyama tinggal di hunian baru karena fasilitas pendukung tersedia. Kita tidak ingin mereka terbebani," katanya.
Huntap dibangun yayasan Buddha Tzu Chi untuk penyintas Kota Palu sebanyak di proyeksi 1.500 unit dengan proses pembangunan bertahap, begitu pun relokasi.
Baca juga: Ratusan huntap bantuan Buddha Tzu Chi untuk bencana Palu diundi
Singgi memaparkan, selain huntap Buddha Tzu Chi, saat ini juga huntap di Kelurahan duyu, Kecamatan Tatangan sudah menunjukan progres yang baik. Hunian yang dibangun Kementerian PUPR rencananya sebanyak 230 unit untuk tahap pertama.
"Nama-nama penyintas yang di relokasi ke huntap Duyu sudah kami verifikasi dan validasi tingga di umumkan. Mudah-mudahan tidak ada lagi sanggahan dan sebagaiannya," kata dia menambahkan.
Begitu pun huntap korban likuefaksi Kelurahan Balaroa, Kecamatan Palu Barat saat ini dalam tahap konstruksi yang dikerjakan Pemkot Palu sebanyak 127 unit dari target sekitar 204 unit.
"127 unit dibangun Pemkot Palu bersumber dari Dana Alokasi Khsusu (DAK), sedangkan 70 unit lainnya akan dikerjakan Kemeterian PUPR," jelas Singgi.
Baca juga: Presiden: 1.500 huntap pengungsi Sulteng selesai sebelum Lebaran 2020
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palu, Singgi B Prastyo di Palu, Selasa mengatakan dari kesepakatan antara Buddha Tzu Chi dan pemerintah kota menarget 1.100 hunian dibangun tahap pertama sebelum Presiden Joko Widodo bertolak ke Palu meninjau progres rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa, tsunami dan likuefaksi pada April mendatang.
"Penghuni huntap sudah disiapkan dan sudah kami identifikasi. Mudah-mudahan 1.100 huntap bisa terealisasi tepat waktu," ujar Suinggi.
Saat ini data penyintas yang sudah pasti menempati huntap tahap awal berdasarkan undian dilakukan Buddha Tzu Chi sebagai pihak penyedia hunian beberapa waktu lalu sebanyak 573 kepala keluarga dan proses relokasi akan di mulai tanggal 21 April mendatang.
Baca juga: Pasigala Centre berharap Presiden dengar aspirasi terkait relokasi
Baca juga: DPRD protes perjanjian tempati huntap Budha Tzu Chi hanya 10 tahun
Dia menjelaskan, saat ini pemenuhan sejumlah fasilitas sebagai infrastruktur penunjang seperti jalan lingkungan, air bersih dan linstrik sedanga dikerjakan. Yang mana penyediaan air bersi ditangani Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), khusus jalan lingkungan dikerjakan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Palu.
Untuk kebutuhan linstrik, pemerintah melalui PLN telah memasang meteran listrik bekapasitas daya 900 watt, termasuk peneranan jalan umum.
"Ketika nanti penyintas di relolaksi mereka merasa nyama tinggal di hunian baru karena fasilitas pendukung tersedia. Kita tidak ingin mereka terbebani," katanya.
Huntap dibangun yayasan Buddha Tzu Chi untuk penyintas Kota Palu sebanyak di proyeksi 1.500 unit dengan proses pembangunan bertahap, begitu pun relokasi.
Baca juga: Ratusan huntap bantuan Buddha Tzu Chi untuk bencana Palu diundi
Singgi memaparkan, selain huntap Buddha Tzu Chi, saat ini juga huntap di Kelurahan duyu, Kecamatan Tatangan sudah menunjukan progres yang baik. Hunian yang dibangun Kementerian PUPR rencananya sebanyak 230 unit untuk tahap pertama.
"Nama-nama penyintas yang di relokasi ke huntap Duyu sudah kami verifikasi dan validasi tingga di umumkan. Mudah-mudahan tidak ada lagi sanggahan dan sebagaiannya," kata dia menambahkan.
Begitu pun huntap korban likuefaksi Kelurahan Balaroa, Kecamatan Palu Barat saat ini dalam tahap konstruksi yang dikerjakan Pemkot Palu sebanyak 127 unit dari target sekitar 204 unit.
"127 unit dibangun Pemkot Palu bersumber dari Dana Alokasi Khsusu (DAK), sedangkan 70 unit lainnya akan dikerjakan Kemeterian PUPR," jelas Singgi.
Baca juga: Presiden: 1.500 huntap pengungsi Sulteng selesai sebelum Lebaran 2020
Pewarta: Muhammad Hajiji/Moh Ridwan
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020
Tags: