Tokyo (ANTARA) - Saham-saham Tokyo dibuka lebih tinggi pada perdagangan Selasa pagi, didukung optimisme dari bursa Wall Street semalam, termasuk Dow Jones Industrial Average yang mencatat kenaikan poin terbesar dalam sejarah.

Saham-saham AS terangkat di tengah harapan bank sentral akan melakukan langkah-langkah menstabilkan pasar dan mendukung ekonomi di tengah penyebaran virus corona.

Pada pukul 09.15 waktu setempat, indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo bertambah 245,95 poin atau 1,15 persen, dari tingkat penutupan Senin (2/3), menjadi diperdagangkan di 21.590,03 poin.

Sementara itu, indeks Topix yang lebih luas dari seluruh saham papan utama di pasar Tokyo meningkat 17,51 poin, atau 1,15 persen, menjadi diperdagangkan pada 1.543,38 poin.

Saham-saham minyak dan batu bara, bubur kertas dan kertas, serta farmasi paling banyak mencatat kenaikan pada menit-menit pembukaan setelah bel perdagangan pagi. Saham-saham Amerika Serikat berakhir lebih tinggi pada perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), dengan indeks Dow melonjak hampir 1.300 poin, ketika Wall Street berusaha untuk pulih dari penurunan tajam pekan lalu.

Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 1.293,96 poin atau 5,09 persen, menjadi berakhir di 26.703,32 poin. Indeks 30-saham unggulan ini mencatat kenaikan satu hari terbaik dalam sejarah dan persentase kenaikan terbaik sejak 23 Maret 2009, menurut data FactSet.

Indeks S&P 500 terangkat 136,01 poin atau 4,6 persen, menjadi ditutup di 3.090,23 poin. Sebelumnya, indeks S&P 500 jatuh untuk hari ketujuh berturut-turut dan mengalami penurunan mingguan terbesar sejak krisis keuangan global 2008.

Sementara itu, Indeks Komposit Nasdaq meningkat 384,8 poin atau 4,49 persen, menjadi berakhir di 8.952,17 poin. Indeks Dow dan Nasdaq juga mencatat penurunan persentase mingguan terdalam mereka sejak Oktober 2008 pada pekan lalu.

Baca juga: Bursa Saham Tokyo ditutup "rebound" setelah jatuh 5 hari beruntun
Baca juga: Saham Tokyo dibuka melemah tertekan kekhawatiran virus corona
Baca juga: Saham Tokyo dibuka melemah tajam menyusul kemerosotan Wall Street