Akademisi ingatkan pentingnya cuci tangan cegah Covid-19
3 Maret 2020 09:43 WIB
Akademisi dari Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Dr. dr. Dwi Utami Anjarwati, M.Kes (ANTARA/HO - Dok. Pribadi)
Purwokerto (ANTARA) - Akademisi dari Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Dr. dr. Dwi Utami Anjarwati, M.Kes kembali mengingatkan pentingnya cuci tangan dengan cara yang benar guna mencegah berbagai penyakit termasuk Covid-19.
"Cuci tangan dengan cara yang baik sangat diperlukan," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa.
Pengajar di Departemen Mikrobiologi Kedokteran dan Prodi Ilmu Biomedis Fakultas Kedokteran Unsoed tersebut kembali mengingatkan bahwa cara mencuci tangan yang baik meliputi telapak, punggung, sela-sela jari, mengunci, putar ibu jari, dan putar ujung jari di telapak tangan.
Dia menjelaskan bahwa menurut rekomendasi dari WHO cara cuci tangan yang baik dimulai dari meratakan sabun di kedua telapak tangan, lalu menggosok punggung dan sela–sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan sebaliknya.
Baca juga: Cegah COVID-19, DPRD Garut minta disediakan antiseptik di tempat umum
Baca juga: Anies: Pembersihan tangan cegah Corona oleh air mengalir lebih efektif
Baca juga: Harga eceran sanitizer di Pasar Pramuka naik 100 persen
Setelah itu menggosok dengan kedua telapak dan sela-sela jari lalu jari-jari dari kedua tangan saling mengunci.
Setelah itu menggosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan sebaliknya.
"Gosok dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan di telapak tangan kiri dan sebaliknya," katanya.
Kendati demikian dia mengingatkan bahwa aktivitas cuci tangan tidak perlu dilakukan secara berlebihan.
"Menggunakan rumus kelaziman saja tidak perlu setiap menit cuci tangan, atau cukup dengan penekanan pada waktu-waktu yang diperlukan seperti setelah bersin, setelah batuk, setelah kontak dengan orang banyak serta pada kondisi lain yang dirasa perlu untuk segera melakukan cuci tangan," katanya.
Dia juga kembali mengingatkan pentingnya membangun kesadaran cuci tangan sejak dini dalam keluarga.
"Seluruh anggota keluarga memiliki peran untuk membangun kesadaran mengenai pentingnya cuci tangan, dan untuk itu ibu bisa membantu mengingatkan keluarganya untuk menerapkan pola hidup sehat termasuk menerapkan kebiasaan cuci tangan yang baik dalam kehidupan sehari-hari," katanya.
Masyarakat juga perlu waspada, namun jangan panik berlebihan dengan adanya temuan dua kasus positif Covid-19 di Indonesia.
"Warga perlu waspada, namun jangan panik berlebihan, yang terpenting adalah tetap menjaga pola hidup bersih dan sehat termasuk dengan melakukan cuci tangan dengan cara yang baik dan benar," katanya.*
Baca juga: Tahu informasi corona justru bikin cemas? Coba lakukan ini
Baca juga: Yuk cuci tangan untuk hindari risiko virus corona
Baca juga: Kepala Lembaga Eijkman: Cuci tangan cara utama cegah penularan corona
"Cuci tangan dengan cara yang baik sangat diperlukan," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa.
Pengajar di Departemen Mikrobiologi Kedokteran dan Prodi Ilmu Biomedis Fakultas Kedokteran Unsoed tersebut kembali mengingatkan bahwa cara mencuci tangan yang baik meliputi telapak, punggung, sela-sela jari, mengunci, putar ibu jari, dan putar ujung jari di telapak tangan.
Dia menjelaskan bahwa menurut rekomendasi dari WHO cara cuci tangan yang baik dimulai dari meratakan sabun di kedua telapak tangan, lalu menggosok punggung dan sela–sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan sebaliknya.
Baca juga: Cegah COVID-19, DPRD Garut minta disediakan antiseptik di tempat umum
Baca juga: Anies: Pembersihan tangan cegah Corona oleh air mengalir lebih efektif
Baca juga: Harga eceran sanitizer di Pasar Pramuka naik 100 persen
Setelah itu menggosok dengan kedua telapak dan sela-sela jari lalu jari-jari dari kedua tangan saling mengunci.
Setelah itu menggosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan sebaliknya.
"Gosok dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan di telapak tangan kiri dan sebaliknya," katanya.
Kendati demikian dia mengingatkan bahwa aktivitas cuci tangan tidak perlu dilakukan secara berlebihan.
"Menggunakan rumus kelaziman saja tidak perlu setiap menit cuci tangan, atau cukup dengan penekanan pada waktu-waktu yang diperlukan seperti setelah bersin, setelah batuk, setelah kontak dengan orang banyak serta pada kondisi lain yang dirasa perlu untuk segera melakukan cuci tangan," katanya.
Dia juga kembali mengingatkan pentingnya membangun kesadaran cuci tangan sejak dini dalam keluarga.
"Seluruh anggota keluarga memiliki peran untuk membangun kesadaran mengenai pentingnya cuci tangan, dan untuk itu ibu bisa membantu mengingatkan keluarganya untuk menerapkan pola hidup sehat termasuk menerapkan kebiasaan cuci tangan yang baik dalam kehidupan sehari-hari," katanya.
Masyarakat juga perlu waspada, namun jangan panik berlebihan dengan adanya temuan dua kasus positif Covid-19 di Indonesia.
"Warga perlu waspada, namun jangan panik berlebihan, yang terpenting adalah tetap menjaga pola hidup bersih dan sehat termasuk dengan melakukan cuci tangan dengan cara yang baik dan benar," katanya.*
Baca juga: Tahu informasi corona justru bikin cemas? Coba lakukan ini
Baca juga: Yuk cuci tangan untuk hindari risiko virus corona
Baca juga: Kepala Lembaga Eijkman: Cuci tangan cara utama cegah penularan corona
Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020
Tags: