DPR minta pemerintah serius atasi Covid-19
2 Maret 2020 17:32 WIB
Petugas Dinas Kesehatan melakukan desinfektan dan evakuasi tukang kebun yang penghuni rumahnya positif terinfeksi Covid-19 (virus corona) di Depok, Jawa Barat, Senin (2/3/2020). Dinas Kesehatan Kota Depok mengevakuasi pekerja di rumah yang penghuninya terinfeksi virus Corona untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut di RSPI Sulianti Saroso. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/wsj.
Jakarta (ANTARA) - Ketua Komisi VIII Yandri Susanto meminta pemerintah serius dalam menanggulangi Covid-19 (Corona Virus Disesase 2019) agar tidak merugikan bangsa dari berbagai sisi, termasuk aspek keagamaan.
"Jangan sampai jadi isu yang merugikan bangsa Indonesia, baik dari sisi ekonomi maupun kehidupan beragama yang lain. Yang saya katakan tadi imbasnya luar biasa," kata Yandri di kantor Kementerian Agama, Jakarta, Senin.
Dia mengatakan Covid-19 saat ini sudah memberi dampak serius bagi banyak negara, bahkan jamaah umrah Indonesia terdampak serius. Jika tidak ada penanganan serius maka penyelenggaraan haji tahun 2020 juga bisa terimbas.
Baca juga: Soal Corona, camat dan lurah mengecek Amigos di Kemang
Baca juga: Menkes: WNI positif Covid-19 saat berdansa di Paloma Jakarta
Baca juga: IHSG Senin sore jatuh 91,46 poin, setelah 2 WNI positif Virus Corona
Pemerintah, kata dia, agar segera menginventarisir secara zonasi dengan cermat dan sedini mungkin untuk memetakan Covid-19 yang kini sudah menjangkiti WNI asal Depok, Jawa Barat.
"Tidak menggampangkan masalah. Selama ini Menkopolhukam menyebut tidak ada satupun terjangkit Covid-19, ternyata ada. Termasuk yang diobservasi di Pulau Seribu kemarin harus hati-hati," katanya.
Menurut dia, Indonesia sangat luas sehingga jalan masuk Covid-19 bisa dari mana saja. Pintu masuk tersebut juga kerap bersinggungan dengan warga asing.
"Menurut saya, kewaspadaan harus ditingkatkan. Kalau tidak, pengaruhnya akan semakin melebar ke mana-mana," kata dia.*
Baca juga: KKP Batam lacak 26 WNI yang pernah sekapal dengan penderita COVID-19
Baca juga: Dinkes Jatim imbau tak panik menyusul dua WNI terinfeksi Covid-19
Baca juga: Unand minta civitas akademika tunda perjalanan ke luar negeri
"Jangan sampai jadi isu yang merugikan bangsa Indonesia, baik dari sisi ekonomi maupun kehidupan beragama yang lain. Yang saya katakan tadi imbasnya luar biasa," kata Yandri di kantor Kementerian Agama, Jakarta, Senin.
Dia mengatakan Covid-19 saat ini sudah memberi dampak serius bagi banyak negara, bahkan jamaah umrah Indonesia terdampak serius. Jika tidak ada penanganan serius maka penyelenggaraan haji tahun 2020 juga bisa terimbas.
Baca juga: Soal Corona, camat dan lurah mengecek Amigos di Kemang
Baca juga: Menkes: WNI positif Covid-19 saat berdansa di Paloma Jakarta
Baca juga: IHSG Senin sore jatuh 91,46 poin, setelah 2 WNI positif Virus Corona
Pemerintah, kata dia, agar segera menginventarisir secara zonasi dengan cermat dan sedini mungkin untuk memetakan Covid-19 yang kini sudah menjangkiti WNI asal Depok, Jawa Barat.
"Tidak menggampangkan masalah. Selama ini Menkopolhukam menyebut tidak ada satupun terjangkit Covid-19, ternyata ada. Termasuk yang diobservasi di Pulau Seribu kemarin harus hati-hati," katanya.
Menurut dia, Indonesia sangat luas sehingga jalan masuk Covid-19 bisa dari mana saja. Pintu masuk tersebut juga kerap bersinggungan dengan warga asing.
"Menurut saya, kewaspadaan harus ditingkatkan. Kalau tidak, pengaruhnya akan semakin melebar ke mana-mana," kata dia.*
Baca juga: KKP Batam lacak 26 WNI yang pernah sekapal dengan penderita COVID-19
Baca juga: Dinkes Jatim imbau tak panik menyusul dua WNI terinfeksi Covid-19
Baca juga: Unand minta civitas akademika tunda perjalanan ke luar negeri
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020
Tags: