Sydney (ANTARA) - Bursa Saham Australia berakhir melemah tajam pada perdagangan Senin, ketika kasus infeksi Virus Corona orang-ke-orang lokal pertama dikonfirmasi oleh otoritas kesehatan, melanjutkan kerugian besar sebelumnya.

Pada penutupan perdagangan, indeks acuan S&P/ASX 200 turun 49,70 poin atau 0,77 persen menjadi 6.391,50 poin, sedangkan Indeks All Ordinaries yang lebih luas turun 50,40 poin atau 0,77 persen pada 6.461.10 poin.

"Pasar saham Australia merosot ke level terendah sembilan setengah bulan, (pada waktu makan siang) karena berlanjutnya ketakutan terhadap Virus Corona dan data lemah pada ekonomi China pada Jumat (28/2/2020)," kata Analis Pasar Commsec Steven Daghlian kepada investor dalam catatan sore.

"Saham lokal tergelincir untuk sesi ketujuh berturut-turut dan mengambil kerugian hingga lebih dari 930 poin atau -13 persen untuk indeks dari rekor tertinggi yang dicapai hanya satu setengah minggu yang lalu."

Di sektor keuangan, bank-bank besar Australia melemah dengan Commonwealth Bank turun 1,60 persen, Westpac Bank turun 1,90 persen, National Australia Bank turun 2,51 persen dan ANZ turun 1,97 persen.

Saham-saham pertambangan merosot dengan BHP turun 0,74 persen, Rio Tinto turun 1,15 persen dan Fortescue Metals anjlok 9,03 persen, namun penambang emas Newcrest naik tajam 3,04 persen.

Produsen-produsen minyak dan gas mengungguli pasar yang lebih luas dengan Woodside Petroleum naik 1,47 persen, Santos naik 2,93 persen dan Oil Search naik 0,91 persen.

Saham jaringan supermarket terbesar di Australia melihat hasil yang beragam dengan Coles Group naik 3,24 persen dan Woolworths turun 0,44 persen.

Sementara saham raksasa telekomunikasi Telstra tidak berubah, maskapai nasional Qantas anjlok 3,98 persen dan perusahaan biomedis CSL mengakhiri sesi turun 1,08 persen.

Baca juga: IHSG Senin sore jatuh 91,46 poin, setelah 2 WNI positif Virus Corona

Baca juga: Rupiah menguat signifikan, ditopang stimulus moneter Bank Indonesia