Kemendikbud minta Disdik berkoordinasi sebagai antisipasi Covid-19
2 Maret 2020 14:01 WIB
Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) didampingi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (kedua kanan), Menseskab Pramono Anung (keempat kanan) dan Mensesneg Pratikno (kanan) menyampaikan konferensi pers terkait virus corona di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (2/3/2020). Presiden menyatakan 2 orang WNI yaitu seorang ibu dan anak di Indonesia telah positif terkena corona setelah berinteraksi dengan Warga Negara Jepang yang berkunjung ke Indonesia. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/hp.
Jakarta (ANTARA) - Pelaksana tugas Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Ade Erlangga Masdiana meminta agar dinas pendidikan berkoordinasi dengan dinas kesehatan untuk melakukan langkah perlindungan atau pengamanan peserta didik, satuan pendidikan, guru dan tenaga kependidikan dari berbagai kemungkinan terinfeksi Covid-19.
"Kami mengimbau agar kepala dinas pendidikan agar berkoordinasi dengan dinas kesehatan untuk melakukan langkah-langkah perlindungan. Langkahyang dilakukan tentunya tidak mengurangi hak pendidikan atau belajar kepada para siswa," ujar Ade di Jakarta, Senin.
Dia juga mengimbau peserta didik, orang tua, guru, tenaga kependidikan untuk mencari informasi selengkap mungkin untuk dapat menghindari infeksi virus tersebut.
Baca juga: Legislator minta pemerintah antisipasi kepanikan karena COVID-19
Baca juga: Legislator dorong antisipasi dampak Covid-19 dengan bantu UMKM
Baca juga: Cegah corona, DPR tagih data riil WNI antisipasi langkah lanjutan
Selain itu masyarakat juga diminta untuk segera melapor jika terdapat gejala infeksi Covid-19.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengumumkan dua orang warga negara Indonesia (WNI) yaitu seorang wanita berusia 31 tahun dan ibunya berusia 64 tahun terjangkit Covid-19.
Dua WNI tersebut terjangkit dari seorang WN Jepang yang tinggal di Malaysia lalu berkunjung ke rumah keduanya.*
Baca juga: Kemenkes: ABK Diamond Princess sudah jalani observasi 14 hari di kapal
Baca juga: Warga pendatang dari negara terjangkit corona di Surabaya dipantau
Baca juga: Konsultan: Antisipasi corona pengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional
"Kami mengimbau agar kepala dinas pendidikan agar berkoordinasi dengan dinas kesehatan untuk melakukan langkah-langkah perlindungan. Langkahyang dilakukan tentunya tidak mengurangi hak pendidikan atau belajar kepada para siswa," ujar Ade di Jakarta, Senin.
Dia juga mengimbau peserta didik, orang tua, guru, tenaga kependidikan untuk mencari informasi selengkap mungkin untuk dapat menghindari infeksi virus tersebut.
Baca juga: Legislator minta pemerintah antisipasi kepanikan karena COVID-19
Baca juga: Legislator dorong antisipasi dampak Covid-19 dengan bantu UMKM
Baca juga: Cegah corona, DPR tagih data riil WNI antisipasi langkah lanjutan
Selain itu masyarakat juga diminta untuk segera melapor jika terdapat gejala infeksi Covid-19.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengumumkan dua orang warga negara Indonesia (WNI) yaitu seorang wanita berusia 31 tahun dan ibunya berusia 64 tahun terjangkit Covid-19.
Dua WNI tersebut terjangkit dari seorang WN Jepang yang tinggal di Malaysia lalu berkunjung ke rumah keduanya.*
Baca juga: Kemenkes: ABK Diamond Princess sudah jalani observasi 14 hari di kapal
Baca juga: Warga pendatang dari negara terjangkit corona di Surabaya dipantau
Baca juga: Konsultan: Antisipasi corona pengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional
Pewarta: Indriani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020
Tags: