Presiden: Jaga kebersihan tangan dan imunitas untuk cegah Covid-19
2 Maret 2020 13:42 WIB
Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) didampingi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (kedua kanan), Menseskab Pramono Anung (keempat kanan) dan Mensesneg Pratikno (kanan) melakukan konferensi pers terkait virus corona di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (2/3/2020). Presiden menyatakan 2 orang WNI yaitu seorang ibu dan anak di Indonesia telah positif terkena corona setelah berinteraksi dengan Warga Negara Jepang yang berkunjung ke Indonesia. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/hp.
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan tangan, meminimalisir interaksi dengan orang lain jika tidak diperlukan, dan meningkatkan kekebalan (imunitas) tubuh agar tidak terinfeksi virus Corona jenis baru atau Covid-19.
Imbauan Presiden dinyatakan di Jakarta, Senin, terkait dengan positifnya dua warga Indonesia yang tertular Covid-19 di Tanah Air.
"Sejak awal saya sampaikan bahwa kita harus menjaga kebersihan, banyak cuci tangan. Jangan kontak (dengan orang lain) yang tidak perlu, kemudian menjaga tubuh lebih fit sehingga imunitas kita terjaga," ujar Jokowi.
Menurut Presiden, Indonesia sudah mengantisipasi kedatangan virus ini dengan menyiapkan rumah sakit dengan ruang isolasi sesuai standar kesehatan internasional. Terdapat 100 rumah sakit yang memiliki ruang isolasi tersebut di Indonesia.
Baca juga: Legislator minta pemerintah antisipasi kepanikan karena COVID-19
Baca juga: KCIC: Pekerja China di kereta cepat wajib jalani karantina
Baca juga: Kronologi 2 WNI terkena Covid-19
Menurut Presiden, Indonesia juga memiliki peralatan berstandar internasional seperti reagen yang memadai. Selain itu, pemerintah membentuk tim gabungan dari unsur TNI, Polri dan kalangan sipil untuk mengantisipasi meluasnya wabah Covid-19.
"Kita juga memiliki tim gabungan, yang ini tidak pernah saya sampaikan, tim gabungan TNI Polri dan sipil, dalam penanganan ini. Kita juga memiliki SOP yang standarnya sama dengan standar internasional yang ada. Kita juga memiliki anggaran, anggarannya ada dan ini juga diprioritaskan untuk menangani ini. Karena kalau kita tidak serius untuk menangani ini, kalau dianggap tidak serius ini sangat berbahaya karena memang penyakit ini perlu kita waspadai dan perlu kita hati-hati," tegas Presiden.
Presiden Joko Widodo, pagi ini, mengumumkan dua orang warga negara Indonesia (WNI) yaitu seorang wanita berusia 31 tahun dan ibunya berusia 64 tahun yang positif terjangkit Covid-19.
"Ternyata orang yang terkena virus corona ini pada dua orang. Seorang ibu yang umurnya 64 dan puterinya yang berumur 31 tahun dicek oleh tim kita ternyata pada posisi sakit," kata Presiden Joko Widodo pagi tadi.
Menurut penelusuran, dua WNI tersebut terjangkit dari seorang WN Jepang yang berkunjung ke rumah keduanya.
"Pekan yang lalu ada informasi bahwa ada orang Jepang ke Indonesia kemudian tinggal di Malaysia dan dicek di sana ternyata positif corona. Tim dari Indonesia langsung menelusuri orang Jepang ini ke Indonesia bertamu ke siapa, bertemu dengan siapa ditelusuri dan ketemu," ungkap Presiden.*
Baca juga: Wika akan evaluasi dampak akibat masuknya wabah corona ke Indonesia
Baca juga: Menteri Kesehatan: Pemerintah tidak pernah sembunyikan kasus corona
Baca juga: Menteri Kesehatan: Warga yang terinfeksi corona tinggal di Depok
Imbauan Presiden dinyatakan di Jakarta, Senin, terkait dengan positifnya dua warga Indonesia yang tertular Covid-19 di Tanah Air.
"Sejak awal saya sampaikan bahwa kita harus menjaga kebersihan, banyak cuci tangan. Jangan kontak (dengan orang lain) yang tidak perlu, kemudian menjaga tubuh lebih fit sehingga imunitas kita terjaga," ujar Jokowi.
Menurut Presiden, Indonesia sudah mengantisipasi kedatangan virus ini dengan menyiapkan rumah sakit dengan ruang isolasi sesuai standar kesehatan internasional. Terdapat 100 rumah sakit yang memiliki ruang isolasi tersebut di Indonesia.
Baca juga: Legislator minta pemerintah antisipasi kepanikan karena COVID-19
Baca juga: KCIC: Pekerja China di kereta cepat wajib jalani karantina
Baca juga: Kronologi 2 WNI terkena Covid-19
Menurut Presiden, Indonesia juga memiliki peralatan berstandar internasional seperti reagen yang memadai. Selain itu, pemerintah membentuk tim gabungan dari unsur TNI, Polri dan kalangan sipil untuk mengantisipasi meluasnya wabah Covid-19.
"Kita juga memiliki tim gabungan, yang ini tidak pernah saya sampaikan, tim gabungan TNI Polri dan sipil, dalam penanganan ini. Kita juga memiliki SOP yang standarnya sama dengan standar internasional yang ada. Kita juga memiliki anggaran, anggarannya ada dan ini juga diprioritaskan untuk menangani ini. Karena kalau kita tidak serius untuk menangani ini, kalau dianggap tidak serius ini sangat berbahaya karena memang penyakit ini perlu kita waspadai dan perlu kita hati-hati," tegas Presiden.
Presiden Joko Widodo, pagi ini, mengumumkan dua orang warga negara Indonesia (WNI) yaitu seorang wanita berusia 31 tahun dan ibunya berusia 64 tahun yang positif terjangkit Covid-19.
"Ternyata orang yang terkena virus corona ini pada dua orang. Seorang ibu yang umurnya 64 dan puterinya yang berumur 31 tahun dicek oleh tim kita ternyata pada posisi sakit," kata Presiden Joko Widodo pagi tadi.
Menurut penelusuran, dua WNI tersebut terjangkit dari seorang WN Jepang yang berkunjung ke rumah keduanya.
"Pekan yang lalu ada informasi bahwa ada orang Jepang ke Indonesia kemudian tinggal di Malaysia dan dicek di sana ternyata positif corona. Tim dari Indonesia langsung menelusuri orang Jepang ini ke Indonesia bertamu ke siapa, bertemu dengan siapa ditelusuri dan ketemu," ungkap Presiden.*
Baca juga: Wika akan evaluasi dampak akibat masuknya wabah corona ke Indonesia
Baca juga: Menteri Kesehatan: Pemerintah tidak pernah sembunyikan kasus corona
Baca juga: Menteri Kesehatan: Warga yang terinfeksi corona tinggal di Depok
Pewarta: Desca Lidya/Indra Arief
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020
Tags: