Emas berjangka anjlok 75,80 dolar AS
29 Februari 2020 06:15 WIB
ILUSTRASI - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange menetap lebih tinggi pada akhir perdagangan. ANTARA/REUTERS/am.
Chicago (ANTARA) - Harga logam mulia rontok pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), meskipun pasar saham global Eropa dan Amerika Serikat juga terpuruk lagi di tengah ketakutan atas wabah virus corona yang menyebar cepat ke seluruh penjuru dunia .
Di pasar berjangka, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di Bursa Comex anjlok sebesar 75,80 dolar AS atau 4,6 persen, menjadi menetap di 1.566,70 dolar per ounce.
Sementara di pasar spot, emas jatuh 4,5 persen menjadi diperdagangkan di 1.568,96 dolar AS per ounce pada pukul 14.15 waktu setempat (19.15 GMT), mengarah ke penurunan persentase satu hari terbesar sejak pertengahan 2013.
Palladium memimpin penurunan bebas dalam logam mulia pada Jumat (28/2), sempat terperosok hampir 13 persen di awal sesi, diikuti emas menurun 4,6 persen, platinum jatuh 6,1 persen dan perak meluncur 7,4 persen.
“Banyak investor dan pedagang harus memenuhi margin calls (permintaan pialang agar investor menyetor lebih lanjut uang tunai atau surat berharga guna menutup kemungkinan kerugian) untuk produk lain, sehingga mereka menjual apa yang mereka bisa. Itu sebabnya itu memukul emas dan saham pertambangan emas," kata Michael Matousek, kepala pedagang di Investor Global AS.
“Orang-orang berusaha menjual apa pun yang mereka bisa. Ini merupakan penjualan keseluruhan."
Logam mulia emas melihat ayunan harga yang tajam minggu ini, setelah mencapai tertinggi tujuh tahun 1.688,66 dolar AS pada Senin (24/2). Logam ini sekarang berada di jalur untuk mencatat penurunan mingguan tertajam sejak November 2016.
Penyebaran cepat virus corona menimbulkan ketakutan akan pandemi, dengan enam negara melaporkan kasus pertama mereka dan Organisasi Kesehatan Dunia memperingatkan bahwa itu dapat menyebar ke seluruh dunia.
Kepanikan virus mengakibatkan pasar saham dunia ke jalur penurunan mingguan terburuk sejak 2008, dengan hampir enam triliun dolar AS terhapus dari nilai pasar mereka sejauh minggu ini.
"Karena sentimen telah memburuk, investor menutup beberapa open positions (transaksi yang masih aktif dan belum dilikuidasi) mereka dalam mata uang, tetapi kemungkinan besar juga dalam emas. Oleh karena itu, harga emas gagal membentuk tertinggi baru karena pasar ekuitas telah agresif dijual,” tulis analis ABN Amro Georgette Boele dalam sebuah catatan.
"Jika penghindaran risiko menyebabkan kepanikan pasar, investor akan mencari uang tunai dan aset-aset menarik yang sangat likuid. Mereka mungkin akan melikuidasi posisi investasi emas."
Dalam logam mulia lainnya, di pasar spot paladium turun 10,8 persen menjadi 2.538,21 dolar AS per ounce, kinerja satu hari terburuk sejak krisis keuangan 2008, setelah merosot 12,7 persen pada hari sebelumnya. Logam ini telah merosot sekitar 390 dolar AS dari rekor tertinggi 2.875,50 dolar AS yang tersentuh pada Kamis (27/2).
"Dengan paladium itu adalah fenomena yang sama, di mana orang perlu menjual untuk menutupi kerugian mereka di tempat lain," kata Ryan Giannotto, kepala penelitian di GraniteShares.
Logam katalis otomatif itu masih di jalur untuk kenaikan selama tujuh bulan berturut-turut karena kekurangan pasokan berkelanjutan.
Platinum merosot 5,5 persen menjadi 849,63 dolar AS, menghadapi penurunan mingguan terburuk sejak 2008, kemudian perak jatuh 7,2 persen menjadi 16,43 dolar AS per ounce, di jalur untuk minggu terburuk sejak 2011
Di pasar berjangka, perak untuk pengiriman Mei turun 1,278 dolar, atau 7,21 persen, menjadi ditutup pada 16,457 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April turun 40,80 dolar atau 4,51 persen, menjadi menetap di 864,70 dolar AS per ounce.
Di pasar berjangka, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di Bursa Comex anjlok sebesar 75,80 dolar AS atau 4,6 persen, menjadi menetap di 1.566,70 dolar per ounce.
Sementara di pasar spot, emas jatuh 4,5 persen menjadi diperdagangkan di 1.568,96 dolar AS per ounce pada pukul 14.15 waktu setempat (19.15 GMT), mengarah ke penurunan persentase satu hari terbesar sejak pertengahan 2013.
Palladium memimpin penurunan bebas dalam logam mulia pada Jumat (28/2), sempat terperosok hampir 13 persen di awal sesi, diikuti emas menurun 4,6 persen, platinum jatuh 6,1 persen dan perak meluncur 7,4 persen.
“Banyak investor dan pedagang harus memenuhi margin calls (permintaan pialang agar investor menyetor lebih lanjut uang tunai atau surat berharga guna menutup kemungkinan kerugian) untuk produk lain, sehingga mereka menjual apa yang mereka bisa. Itu sebabnya itu memukul emas dan saham pertambangan emas," kata Michael Matousek, kepala pedagang di Investor Global AS.
“Orang-orang berusaha menjual apa pun yang mereka bisa. Ini merupakan penjualan keseluruhan."
Logam mulia emas melihat ayunan harga yang tajam minggu ini, setelah mencapai tertinggi tujuh tahun 1.688,66 dolar AS pada Senin (24/2). Logam ini sekarang berada di jalur untuk mencatat penurunan mingguan tertajam sejak November 2016.
Penyebaran cepat virus corona menimbulkan ketakutan akan pandemi, dengan enam negara melaporkan kasus pertama mereka dan Organisasi Kesehatan Dunia memperingatkan bahwa itu dapat menyebar ke seluruh dunia.
Kepanikan virus mengakibatkan pasar saham dunia ke jalur penurunan mingguan terburuk sejak 2008, dengan hampir enam triliun dolar AS terhapus dari nilai pasar mereka sejauh minggu ini.
"Karena sentimen telah memburuk, investor menutup beberapa open positions (transaksi yang masih aktif dan belum dilikuidasi) mereka dalam mata uang, tetapi kemungkinan besar juga dalam emas. Oleh karena itu, harga emas gagal membentuk tertinggi baru karena pasar ekuitas telah agresif dijual,” tulis analis ABN Amro Georgette Boele dalam sebuah catatan.
"Jika penghindaran risiko menyebabkan kepanikan pasar, investor akan mencari uang tunai dan aset-aset menarik yang sangat likuid. Mereka mungkin akan melikuidasi posisi investasi emas."
Dalam logam mulia lainnya, di pasar spot paladium turun 10,8 persen menjadi 2.538,21 dolar AS per ounce, kinerja satu hari terburuk sejak krisis keuangan 2008, setelah merosot 12,7 persen pada hari sebelumnya. Logam ini telah merosot sekitar 390 dolar AS dari rekor tertinggi 2.875,50 dolar AS yang tersentuh pada Kamis (27/2).
"Dengan paladium itu adalah fenomena yang sama, di mana orang perlu menjual untuk menutupi kerugian mereka di tempat lain," kata Ryan Giannotto, kepala penelitian di GraniteShares.
Logam katalis otomatif itu masih di jalur untuk kenaikan selama tujuh bulan berturut-turut karena kekurangan pasokan berkelanjutan.
Platinum merosot 5,5 persen menjadi 849,63 dolar AS, menghadapi penurunan mingguan terburuk sejak 2008, kemudian perak jatuh 7,2 persen menjadi 16,43 dolar AS per ounce, di jalur untuk minggu terburuk sejak 2011
Di pasar berjangka, perak untuk pengiriman Mei turun 1,278 dolar, atau 7,21 persen, menjadi ditutup pada 16,457 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April turun 40,80 dolar atau 4,51 persen, menjadi menetap di 864,70 dolar AS per ounce.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020
Tags: