Jakarta (ANTARA) - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menawarkan biaya administrasi yang rendah berkisar 0,2-0,3 persen untuk lelang sukarela yang diharapkan mendorong nilai transaksi lelang sesuai target tahun 2020 mencapai Rp30 triliun.

"Kami ingin mengembangkan ide lelang sukarela yang kami harap tumbuh menjadi mekanisme transaksi jual beli yang semakin dikenal dan disukai masyarakat," kata Direktur Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kemenkeu Isa Rachmatarwata di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, lelang sukarela bukan merupakan barang baru namun belum meluas di kalangan masyarakat.

Ia mengharapkan lelang sukarela juga menjadi industri baru baik di sektor perdagangan atau industri jasa keuangan.

Baca juga: DJKN catat nilai transaksi lelang 2019 Rp27 triliun

"Industri baru karena melibatkan rangkaian mulai menyiapkam barang, promosi, menyiapkan platform, bagaimana pengiriman barang jadi ini rangkaian aktivitas ekonomi," ucapnya.

Sementara itu, Direktur Lelang DJKN Lukman Effendi menambahkan lelang sukarela bisa diajukan oleh institusi atau perorangan kepada 102 balai lelang swasta di seluruh Indonesia.

Pemerintah, juga menerima lelang sukarela melalui 71 Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) seluruh Indonesia di bawah DJKN, selain lelang hasil eksekusi dan non eksekusi wajib.

Kinerja transaksi lelang sukarela tahun 2019 juga tergolong tinggi yakni Rp12 triliun dari total nilai lelang mencapai Rp27 triliun.

Baca juga: Sri Mulyani: Tingginya penawaran SUN tanda kepercayaan pelaku pasar

Rencananya, DJKN pada Maret 2020 akan mengadakan lelang serentak di seluruh KPKNL di seluruh Indonesia.

Adapun barang yang rencananya akan dilelang di antaranya tanah dan bangunan, kendaraan bermotor, kapal, dan produk UMKM dengan total nilai diperkirakan mencapai Rp30 miliar.

DJKN akan memilih barang-barang unik dalam lelang misalnya barang seni sehingga menarik komunitas pencinta seni.