Saham Tokyo ditutup turun tajam, kekhawatiran virus Corona berlanjut
28 Februari 2020 17:20 WIB
Ilustrasi: Perempuan berkimono melintas di depan papan elektronik yang menunjukkan pergerakan turun Indeks Nikkei, Bursa Saham Tokyo, Jepang (14/5/2019). ANTARA/REUTERS/Kim Kyung-hoon/aa. (Reuters/Kim Kyung-hoon)
Tokyo (ANTARA) - Saham-saham Tokyo ditutup turun tajam pada perdagangan Jumat, karena investor terus melepas saham-saham mereka sejalan dengan kejatuhan global ketika kekhawatiran meningkat bahwa penyebaran virus corona dapat merusak ekonomi global.
Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) merosot 805,27 poin atau 3,67 persen, dari tingkat penutupan Kamis (27/2/2020), menjadi mengakhiri perdagangan di 21.142,96 poin, menandai level penutupan terendah sejak 5 September.
Sementara itu, indeks Topix yang lebih luas dari seluruh saham papan utama di pasar Tokyo berakhir 57,19 poin atau 3,65 persen lebih rendah menjadi menetap pada 1.510,87 poin.
Semua kategori industri ditutup di wilayah negatif, dengan saham-saham informasi dan komunikasi, real estat, dan peralatan listrik paling banyak mencatat penurunan pada akhir perdagangan.
Baca juga: Saham Tokyo dibuka melemah tajam menyusul kemerosotan Wall Street
Baca juga: Bursa Saham Tokyo jatuh dalam hari beruntun, khawatir ekonomi global
Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) merosot 805,27 poin atau 3,67 persen, dari tingkat penutupan Kamis (27/2/2020), menjadi mengakhiri perdagangan di 21.142,96 poin, menandai level penutupan terendah sejak 5 September.
Sementara itu, indeks Topix yang lebih luas dari seluruh saham papan utama di pasar Tokyo berakhir 57,19 poin atau 3,65 persen lebih rendah menjadi menetap pada 1.510,87 poin.
Semua kategori industri ditutup di wilayah negatif, dengan saham-saham informasi dan komunikasi, real estat, dan peralatan listrik paling banyak mencatat penurunan pada akhir perdagangan.
Baca juga: Saham Tokyo dibuka melemah tajam menyusul kemerosotan Wall Street
Baca juga: Bursa Saham Tokyo jatuh dalam hari beruntun, khawatir ekonomi global
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: