Konsultan: Transportasi Jabodetabek bantu investasi properti
28 Februari 2020 16:32 WIB
Pekerja menyelesaikan pengerjaan rumah bersubsidi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Properti (FLPP) di Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (13/2/2020). PT Bank Tabungan Negara (BTN) (Persero) Tbk pada tahun 2020 meningkatkan layanan transaksi digital untuk menggaet calon debitur Kredit Pemilikan Rumah (KPR). ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/pd.
Jakarta (ANTARA) - Konsultan properti Colliers International menyatakan, pengembangan sektor transportasi di kawasan Jabodetabek yang sedang digalakkan pada saat ini dinilai bakal membantu meningkatkan investasi properti ke depannya.
"Jabodetabek telah lama dikenal selama bertahun-tahun sebagai area sentrabisnis. Kami mengetahui banyak permintaan di sana, khususnya karena didorongnya investasi dalam pengembangan infrastruktur baik yang dimulai atau berakhir pada 2019," kata Director Capital Markets & Investment Services Colliers International Indonesia, Steve Atherton, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, saat ini banyak pengembang menyoroti peta pengembangan infrastruktur, khususnya yang terkait dengan pembangunan infrastruktur seperti MRT dan LRT, yang juga memperkenalkan kesempatan untuk pengembangan konsep TOD (Transit Orientated Development).
Bahkan, lanjutnya, pada saat pergerakan pasar properti sedang melambat seperti sekarang, terdapat antusiasme untuk memperoleh lokasi di dekat stasiun transit.
Baca juga: Konsultan: Pembeli properti Asia mulai tunjukkan optimisme 2020
"Tempat yang menjadi paling diminati khususnya adalah terminal awal dan terakhir dari sistem transportasi," katanya.
Ia juga mengingatkan bahwa pembangunan kereta cepat dari Jakarta ke Bandung, akan menjadi perkembangan yang bagus baik untuk bisnis maupun untuk tamasya, karena akan semakin mengatasi sejumlah hambatan jarak antara kedua kota tersebut.
Sebagaimana diwartakan, Country Manager rumah123.com Maria Herawati Manik mengungkapkan konsumen yang mencari rumah dan apartemen di situs tersebut selama 2019 masih didominasi kalangan millenial.
"Kalau secara demografis umumnya konsumen yang mencari di situs Rumah123.com masih didominasi umur 25-35 tahun. Jadi umurnya di rentang kalangan Millenial," ujar Maria di Jakarta, Kamis (6/2).
Selain itu Maria juga menambahkan bahwa secara total pencarian yang terjadi di Rumah123.com selama 2019 mengalami kenaikan sebesar 27 persen.
Baca juga: Bos konglomerasi Hong Kong lirik investasi properti di Indonesia
"Kalau kita melihat pembagiannya untuk rumah sendiri mengalami kenaikan 34 persen, apartemen agak mengalami sedikit penurunan kurang lebih 10 persen, dan demikian juga dengan tanah sebesar dua persen," katanya.
Dalam paparannya, Country Manager rumah123.com itu menyampaikan bahwa peminat untuk rumah berdasarkan kisaran harga selama 2019 masih didominasi pencarian rumah di harga kisaran Rp1 - 2 miliar sebanyak 22,8 persen, kemudian rumah di harga kisaran Rp2-5 miliar sebanyak 21,5 persen, dan harga rumah di kisaran Rp500 juta-1miliar sebanyak 20,8 persen.
Sedangkan untuk peminat apartemen berdasarkan kisaran harga selama 2019 masih didominasi pencarian apartemen dengan harga di bawah Rp300 juta sebesar 44,3 persen, kemudian apartemen di kisaran harga Rp500 juta - 1 miliar sebesar 18,2 persen lalu apartemen di kisaran harga Rp300 - 500 juta sebesar 15,5 persen.
"Jabodetabek telah lama dikenal selama bertahun-tahun sebagai area sentrabisnis. Kami mengetahui banyak permintaan di sana, khususnya karena didorongnya investasi dalam pengembangan infrastruktur baik yang dimulai atau berakhir pada 2019," kata Director Capital Markets & Investment Services Colliers International Indonesia, Steve Atherton, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, saat ini banyak pengembang menyoroti peta pengembangan infrastruktur, khususnya yang terkait dengan pembangunan infrastruktur seperti MRT dan LRT, yang juga memperkenalkan kesempatan untuk pengembangan konsep TOD (Transit Orientated Development).
Bahkan, lanjutnya, pada saat pergerakan pasar properti sedang melambat seperti sekarang, terdapat antusiasme untuk memperoleh lokasi di dekat stasiun transit.
Baca juga: Konsultan: Pembeli properti Asia mulai tunjukkan optimisme 2020
"Tempat yang menjadi paling diminati khususnya adalah terminal awal dan terakhir dari sistem transportasi," katanya.
Ia juga mengingatkan bahwa pembangunan kereta cepat dari Jakarta ke Bandung, akan menjadi perkembangan yang bagus baik untuk bisnis maupun untuk tamasya, karena akan semakin mengatasi sejumlah hambatan jarak antara kedua kota tersebut.
Sebagaimana diwartakan, Country Manager rumah123.com Maria Herawati Manik mengungkapkan konsumen yang mencari rumah dan apartemen di situs tersebut selama 2019 masih didominasi kalangan millenial.
"Kalau secara demografis umumnya konsumen yang mencari di situs Rumah123.com masih didominasi umur 25-35 tahun. Jadi umurnya di rentang kalangan Millenial," ujar Maria di Jakarta, Kamis (6/2).
Selain itu Maria juga menambahkan bahwa secara total pencarian yang terjadi di Rumah123.com selama 2019 mengalami kenaikan sebesar 27 persen.
Baca juga: Bos konglomerasi Hong Kong lirik investasi properti di Indonesia
"Kalau kita melihat pembagiannya untuk rumah sendiri mengalami kenaikan 34 persen, apartemen agak mengalami sedikit penurunan kurang lebih 10 persen, dan demikian juga dengan tanah sebesar dua persen," katanya.
Dalam paparannya, Country Manager rumah123.com itu menyampaikan bahwa peminat untuk rumah berdasarkan kisaran harga selama 2019 masih didominasi pencarian rumah di harga kisaran Rp1 - 2 miliar sebanyak 22,8 persen, kemudian rumah di harga kisaran Rp2-5 miliar sebanyak 21,5 persen, dan harga rumah di kisaran Rp500 juta-1miliar sebanyak 20,8 persen.
Sedangkan untuk peminat apartemen berdasarkan kisaran harga selama 2019 masih didominasi pencarian apartemen dengan harga di bawah Rp300 juta sebesar 44,3 persen, kemudian apartemen di kisaran harga Rp500 juta - 1 miliar sebesar 18,2 persen lalu apartemen di kisaran harga Rp300 - 500 juta sebesar 15,5 persen.
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: