IHSG diprediksi terus tertekan aksi jual sepanjang akhir pekan ini
28 Februari 2020 09:37 WIB
Ilustrasi: Petugas memantau grafik pergerakan penjualan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Dealing Room Divisi Tresuri BNI, Jakarta (ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA)
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir pekan diprediksi masih tertekan aksi jual.
IHSG Jumat pagi dibuka melemah 99,52 poin atau 1,8 persen ke posisi 5.436,17. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak turun 26,64 poin atau 2,98 persen menjadi 866,12.
"Kami memperkirakan tekanan jual pada bursa domestik juga belum mereda, melihat peningkatan wabah COVID-19 yang meningkat di luar China, dan dapat berpotensi negatif terhadap rantai ekonomi global," tulis Tim Riset Samuel Sekuritas dalam riset yang dikutip Antara di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Rupiah Jumat pagi loyo, melemah 63 poin
Lembaga kesehatan AS Centers for Disease Control (CDC) baru saja memperingatkan adanya potensi community spread penyebaran virus COVID-19 setelah ditemukannya kasus infeksi pada seseorang yang tidak diketahui memiliki kontak langsung dengan area penyebaran maupun pasien positif COVID-19 lainnya.
Sementara itu, meski presentase peningkatan konfirmasi kasus COVID-19 mulai melandai di daratan China, peningkatan tinggi saat ini terjadi di Korea Selatan, Italia, dan Iran. Korea Selatan mengumumkan peningkatan 505 kasus baru menjadi 1.766 pada Kamis (2/27) lalu.
Di sisi lain, perdagangan bursa AS semalam ditutup turun tajam, dengan S&P 500 turun 4,42 persen, Dow Jones turun 4,42 persen, dan Nasdaq turun 4,61 persen.
Baca juga: Wall Street anjlok dalam 6 hari beruntun, Virus Corona menyebar cepat
Sedangkan ekspektasi penurunan suku bunga AS sebesar 25 bps pada Maret mendatang, saat ini mencapai 72 persen.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei melemah 734,5 poin atau 3,35 persen ke 21.213,7, Indeks Hang Seng melemah 513,3 poin atau 1,92 persen ke 26.265,3, dan Indeks Straits Times melemah 61,03 poin atau 1,96 persen ke 3.050,67.
Baca juga: Bursa Hong Kong dibuka anjlok, Indeks Hang Seng jatuh 529,56 poin
Baca juga: Dolar jatuh, euro catat kenaikan terbesar sejak Mei 2018
Baca juga: Harga emas turun 0, 6 dolar, pangkas keuntungan awal
IHSG Jumat pagi dibuka melemah 99,52 poin atau 1,8 persen ke posisi 5.436,17. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak turun 26,64 poin atau 2,98 persen menjadi 866,12.
"Kami memperkirakan tekanan jual pada bursa domestik juga belum mereda, melihat peningkatan wabah COVID-19 yang meningkat di luar China, dan dapat berpotensi negatif terhadap rantai ekonomi global," tulis Tim Riset Samuel Sekuritas dalam riset yang dikutip Antara di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Rupiah Jumat pagi loyo, melemah 63 poin
Lembaga kesehatan AS Centers for Disease Control (CDC) baru saja memperingatkan adanya potensi community spread penyebaran virus COVID-19 setelah ditemukannya kasus infeksi pada seseorang yang tidak diketahui memiliki kontak langsung dengan area penyebaran maupun pasien positif COVID-19 lainnya.
Sementara itu, meski presentase peningkatan konfirmasi kasus COVID-19 mulai melandai di daratan China, peningkatan tinggi saat ini terjadi di Korea Selatan, Italia, dan Iran. Korea Selatan mengumumkan peningkatan 505 kasus baru menjadi 1.766 pada Kamis (2/27) lalu.
Di sisi lain, perdagangan bursa AS semalam ditutup turun tajam, dengan S&P 500 turun 4,42 persen, Dow Jones turun 4,42 persen, dan Nasdaq turun 4,61 persen.
Baca juga: Wall Street anjlok dalam 6 hari beruntun, Virus Corona menyebar cepat
Sedangkan ekspektasi penurunan suku bunga AS sebesar 25 bps pada Maret mendatang, saat ini mencapai 72 persen.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei melemah 734,5 poin atau 3,35 persen ke 21.213,7, Indeks Hang Seng melemah 513,3 poin atau 1,92 persen ke 26.265,3, dan Indeks Straits Times melemah 61,03 poin atau 1,96 persen ke 3.050,67.
Baca juga: Bursa Hong Kong dibuka anjlok, Indeks Hang Seng jatuh 529,56 poin
Baca juga: Dolar jatuh, euro catat kenaikan terbesar sejak Mei 2018
Baca juga: Harga emas turun 0, 6 dolar, pangkas keuntungan awal
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020
Tags: