Jakarta (ANTARA) - Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Andrea Poeloengan mengatakan sah jika personel Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mengawasi dan melindungi tim nasional Indonesia.

“Jika ada potensi dugaan tindak pidana, sah-sah saja jika polisi bertindak sebagai pengaman maupun penindak kejahatan,” ujar Andrea kepada Antara di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Satgas Antimafia Bola akan kawal aktivitas timnas sepak bola

Polri melalui Satgas Antimafia Bola dilibatkan dalam kegiatan tim nasional, selain melakukan tugas utamanya, yakni memantau dugaan tindak kriminal yang terkait sepak bola seperti pengaturan skor.

Satgas ikut dalam pengawasan perekrutan pemain timnas U-20 untuk Piala Dunia U-20 tahun 2021, sesuai dengan arahan Wakil Kepala Polri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono. Hal ini demi menghindari adanya kecurangan seperti "titip menitip" pemain atau sejenisnya.

Kemudian, Satgas juga akan mengawal kegiatan timnas Indonesia di luar negeri demi mencegah masuknya hal-hal yang akan menodai sportivitas, termasuk pengaturan skor atau pertandingan. Khusus untuk ini, Satgas memenuhi permintaan dari Ketua Umum PSSI Komjen Pol. Mochamad Iriawan.

Baca juga: Satgas Antimafia Bola Jilid 3 akan gandeng Puspom TNI

Baca juga: PSSI minta Satgas Antimafia Bola dampingi timnas di luar negeri


“Jika Ketua Umum PSSI yang meminta, sudah menjadi kewajiban bagi Polri untuk mengerahkan Satgas Antimafia Bola,” tutur Andrea.

Andrea Poeloengan menegaskan pihak Kompolnas percaya Polri akan objektif dalam menunaikan misinya di tim nasional Indonesia.

Polisi diyakini tidak akan masuk ke ranah teknis keolahragaan. Aparat keamanan hanya akan bergerak dalam koridor yang sudah menjadi tugasnya.

“Kalau memang kewenangannya, polisi akan menegakkan aturan hukum. Seandainya ada pelanggaran, Satgas Antimafia Bola menjadi yang terdepan untuk menindak dengan tegas,” kata Andrea.

Apa yang disampaikan Andrea sejalan dengan pernyataan Ketua Umum PSSI. Walau melibatkan polisi di timnas, Mochamad Iriawan menegaskan bahwa semua hal yang berhubungan dengan teknis seperti pemilihan pemain sepenuhnya berada di tangan pelatih.

Baca juga: Satgas Antimafia Bola selidiki dugaan judi dalam pengaturan skor

Baca juga: Satgas Antimafia Bola tangkap dua tersangka pengaturan skor