Jakarta (ANTARA) - Seoul Fashion Week yang dijadwalkan pada 17-21 Maret, telah dibatalkan menyusul lonjakan kasus virus corona (COVID-19) selama akhir pekan, sebagaimana dilaporkan Business of Fashion, Kamis.

Korea Selatan diketahui merupakan negara dengan jumlah kasus penyebaran terbesar setelah China, dengan hampir 1.000 kasus infeksi, 144 warga baru pun terinfeksi, dan delapan warga meninggal dunia pada Selasa (25/2).

Menurut The Korea Herald, sekitar 165 calon pembeli diundang ke Seoul Fashion Week musim sebelumnya, yang terdiri dari 135 pembeli Asia dan 30 pembeli dari AS dan Eropa.

Sebanyak 36 brand fesyen pun dijadwalkan untuk memamerkan koleksi baru mereka di runway pada bulan depan, menurut Pemerintah Metropolitan Seoul.

Baca juga: "Little Woman" hingga "1917" batal tayang di China gara-gara corona

Baca juga: Wisatawan China batal liburan ke Lombok dampak virus corona


Tak hanya Seoul, pekan mode di sejumlah kota besar lain di dunia juga memilih untuk menunda dan membatalkan acaranya.

Sebelumnya, Giorgio Armani membatalkan acaranya di Milan.

Pameran Cosmoprof Worldwide di Bologna juga telah ditunda hingga Juni. Italia dilaporkan juga terkena wabah tersebut dengan 229 infeksi dan 7 kematian pada 25 Februari.

Shanghai Fashion Week dan China Fashion Week Beijing, yang semula dijadwalkan masing-masing untuk 26 dan 25 Maret, telah ditunda.

Sementara Rakuten Fashion Week Tokyo yang dijadwalkan akan dimulai pada 16 Maret pun belum membuat pengumuman terkait kelanjutan acara modenya.

Baca juga: Ari Lennox batal tampil di Java Jazz 2020 karena virus corona

Baca juga: AB6IX batal ke Jakarta 11 April 2020 karena corona

Baca juga: Stormzy batal ke Indonesia karena virus corona