Jakarta (ANTARA) - Aliansi Pekerja BUMN Bergerak mendesak agar Kementerian BUMN melibatkan serikat pekerja dalam perombakan direksi BUMN-BUMN.

"Ketika dia (Menteri BUMN) mengganti direksi tersebut, kami minta serikat pekerja dilibatkan," ujar Koordinator Aliansi Pekerja BUMN Bergerak Mirah Sumirat di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan bahwa Aliansi Pekerja BUMN dan anak perusahaan BUMN Bergerak sengaja menyampaikan pendapat di muka umum, terutama ke Menteri BUMN.

"Yang kami tuntut adalah satu, Bapak Erick Thorir punya semangat bersih-bersih BUMN untuk mengganti seluruh direksi dan anak cucu perusahaan yang melanggar peraturan perundang-undangan, yang melanggar PHK sepihak, yang melakukan mutasi kepada karyawan tanpa proses perundingan," kata Mirah Sumirat.

Selain itu, lanjut dia, demonstran juga ingin Menteri BUMN agar menindaklanjuti direksi BUMN yang telah menyalahgunakan wewenang dan jabatan mereka.

Sebelumnya para pekerja di perusahaan BUMN dan anak perusahaan BUMN menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Menteri BUMN, pada Kamis (27/2).

Baca juga: Water Cannon dan panser Baracuda polisi kawal demo di Kementerian BUMN

Ratusan demonstran dari Aliansi Pekerja BUMN, SPPI, PPMI Perum Peruri, Serikat Karyawan PT Pos Indonesia dan karyawan-karyawan BUMN lainnya mengikuti aksi massa yang digelar di depan kantor Menteri BUMN Erick Thohir tersebut.

Aksi digelar oleh "Aliansi Pekerja BUMN Bergerak" untuk mendesak Menteri BUMN, Erick Thohir segera melakukan bersih-bersih di semua BUMN dan tidak tebang pilih dalam membersihkan BUMN, termasuk di seluruh anak maupun cucu perusahaan BUMN.

Mirah Sumirat yang juga Presiden Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia menginformasikan adanya beberapa kasus yang terjadi di BUMN, yang sangat perlu mendapat perhatian Menteri BUMN.

Saat ini perwakilan para demonstran sedang melakukan audiensi dan pembicaraan dengan Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga di dalam Kementerian BUMN.

Baca juga: Erick Thohir ingatkan pejabat BUMN bukan pemilik perusahaan