Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 150 kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi akibat jebolnya tanggul Sungai Bungin di Kecamatan Muara Gembong, Bekasi, Jawa Barat pada Rabu dini hari.
"Pengungsi warga yang terdampak banjir sekitar 150 KK," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Yusri Yunus saat dikonfirmasi, Rabu.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Baca juga: Kapolres pimpin evakuasi korban banjir di Bekasi
Baca juga: Kominfo pantau pemulihan jaringan pascabanjir
Baca juga: Enam dari delapan tersangka kericuhan Aeon berstatus di bawah umur
Pihak kepolisian sudah mendirikan posko pengungsian untuk warga terdampak banjir.
Posko menyediakan layanan kesehatan dan dapur umum untuk konsumsi bagi warga terdampak banjir.
"Pada posko tersebut ditempatkan pelayanan kesehatan oleh Tim Dokkes Polrestro Bekasi, serta dapur umum yang membuat makanan sehari dua kali masing-masing sebanyak 1000 porsi," kata Yusri.
Pihak kepolisian juga telah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk segera melakukan tindakan pertama memperbaiki tanggul yang rusak dengan cara menempatkan 'geobag' di tanggul yang rusak sebanyak 150 unit.
Sementara itu, Kapolres Metro Bekasi Kabupaten, Kombes Pol Hendra Gunawan menambahkan tanggul jebol sekira pukul 02.00 WIB.
"Iya (saat warga tidur) tapi kan gak lebar sekitar 3,5 meter jebolnya. Air itu mengalir ke sawah, sehingga genangan airnya itu pun tidak radius airnya sekarang itu 500 meter karena luas penampangnya luas sehingga airnya tidak terlalu tinggi," ucap Hendra menambahkan.
150 kepala keluarga mengungsi akibat tanggul sungai jebol di Bekasi
26 Februari 2020 18:58 WIB
Polisi cek lokasi jebolnya tanggul Sungai Bungin di Kecamatan Muara Gembong, Bekasi, Jawa Barat. ANTARA/HO-Polda Metro Jaya
Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020
Tags: