COVID-19 di Eropa, Yunani laporkan kasus pertama
26 Februari 2020 18:54 WIB
Bruce Aylward, ketua tim internasional misi bersama WHO-China untuk virus corona COVID-19, berbicara kepada para wartawan di kantor Organisasi Kesehatan Duni (WHO) di Jenewa, Swiss, Selasa (25/2/2020). Ia berbicara dalam konferensi pers soal kunjungannya ke China. ANTARA/REUTERS/Denis Balibouse/tm (REUTERS/DENIS BALIBOUSE)
Athena (ANTARA) - Pemerintah Yunani melaporkan kasus pertama pasien terjangkit jenis baru virus corona atau COVID-19, demikian keterangan dari Kementerian Kesehatan setempat, Rabu.
Pasien yang terjangkit virus merupakan seorang perempuan berusia 38 tahun. Sebelum tertular COVID-19, ia sempat berpergian ke Italia Utara, kata juru bicara Kementerian Kesehatan Yunani, Sotiris Tsiodras.
"Saat ini pasien dalam keadaan sehat dan terus diawasi oleh para ahli di Thessaloniki," ujar Tsiodras dalam sesi jumpa pers.
Otoritas di Yunani masih memeriksa orang-orang yang ditemui oleh pasien tersebut. Jika mereka sempat berdekatan dengan pelaku, otoritas terkait akan menempatkan pihak itu dalam karantina, tambah Tsiodras.
Virus corona, yang dicurigai bermula dari pasar jual beli hewan hidup di Kota Wuhan, Provinsi, Hubei, China pada akhir tahun lalu, telah menular ke sekitar 80.000 orang serta menewaskan lebih dari 2.700 penduduk China.
Penyakit dari COVID-19 memiliki gejala mirip flu dan infeksi pernapasan lainnya. Virus itu ditularkan dari satu orang ke pihak lain melalui kontak cairan tubuh yang dapat berasal dari batuk atau bersin.
Yunani, negara berpenduduk 11 juta jiwa dan menjadi destinasi wisata lebih dari 30 juta turis tiap tahunnya, telah menyiapkan 13 rumah sakit untuk menjadi tempat perawatan khusus pasien terjangkit COVID-19.
Sumber: Reuters
Baca juga: Uni Eropa siap dukung penanganan COVID-19 di ASEAN
Baca juga: EU belum rencanakan pembatasan perjalanan Schengen terkait corona
Pasien yang terjangkit virus merupakan seorang perempuan berusia 38 tahun. Sebelum tertular COVID-19, ia sempat berpergian ke Italia Utara, kata juru bicara Kementerian Kesehatan Yunani, Sotiris Tsiodras.
"Saat ini pasien dalam keadaan sehat dan terus diawasi oleh para ahli di Thessaloniki," ujar Tsiodras dalam sesi jumpa pers.
Otoritas di Yunani masih memeriksa orang-orang yang ditemui oleh pasien tersebut. Jika mereka sempat berdekatan dengan pelaku, otoritas terkait akan menempatkan pihak itu dalam karantina, tambah Tsiodras.
Virus corona, yang dicurigai bermula dari pasar jual beli hewan hidup di Kota Wuhan, Provinsi, Hubei, China pada akhir tahun lalu, telah menular ke sekitar 80.000 orang serta menewaskan lebih dari 2.700 penduduk China.
Penyakit dari COVID-19 memiliki gejala mirip flu dan infeksi pernapasan lainnya. Virus itu ditularkan dari satu orang ke pihak lain melalui kontak cairan tubuh yang dapat berasal dari batuk atau bersin.
Yunani, negara berpenduduk 11 juta jiwa dan menjadi destinasi wisata lebih dari 30 juta turis tiap tahunnya, telah menyiapkan 13 rumah sakit untuk menjadi tempat perawatan khusus pasien terjangkit COVID-19.
Sumber: Reuters
Baca juga: Uni Eropa siap dukung penanganan COVID-19 di ASEAN
Baca juga: EU belum rencanakan pembatasan perjalanan Schengen terkait corona
Penerjemah: Genta Tenri Mawangi
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: