Jakarta (ANTARA) - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menggaet asosiasi industri nasional untuk mengantisipasi dampak mewabahnya virus corona terhadap manufaktur dalam negeri yang diprediksi akan berkepanjangan,

“Paling cepat Agustus, bukan kata saya tapi kata para ahli. Saya sebagai menteri perindustrian harus siap untuk bekerja sama dengan asosiasi untuk kemungkinan terburuk apabila Covid 2019 belum bisa teratasi,” kata Menperin di Balaraja, Banten, Rabu.

Agus menyampaikan, China merupakan mitra dagang terpenting Indonesia, di mana 25 persen hingga 30 persen neraca perdagangan RI merupakan perdagangan dengan negeri tirai bambu.

“Tentu kita harus siap, harus mengantisipasi apabila kepulihan corona ini tidak sesuai harapan kita, ini pasti mengganggu ketersediaan bahan baku,” ujar Agus.

Politisi Partai Golongan Karya itu menambahkan, beberapa industri disebut mulai terganggu dengan dampak dari mewabahnya virus ini.

Salah satunya adalah industri tekstil dan produk tekstil, karena industri yang memproduksi bahan baku asal China mulai menghentikan operasinya.

“Sehingga industri nasional harus mencari sumber bahan baku dari negara lain. Tentu ini akan mempengaruhi harga dan akan berpengaruh pada daya saing industri itu sendiri,” tukas Menperin.

Dengan demikian, tidak hanya Indonesia, negara lain yang memasok bahan baku asal China juga akan berlomba mencari pasar alternatif dari negara lain.

Hal tersebut yang tengah diantisipasi Pemerintah Indonesia, sehingga daya saing industri dalam negeri tetap terjaga.



Baca juga: Industri elektronik khawatir dampak Virus Corona pada pasokan komponen
Baca juga: Wabah corona di China, Menperin cari pasar baru ekspor hasil industri
Baca juga: Kemenperin identifikasi dampak virus corona terhadap impor bahan baku