Tim Kementerian LH dan Kehutanan cek bekas uji coba aspal Formula E
26 Februari 2020 17:16 WIB
Tim asistensi Komisi Pengarah dari KLHK mengambil sampel aspal yang tersisa di kawasan uji coba oengaspalan untuk Formula E di silang Tenggara Monas, Rabu (26/2/2020) (ANTARA/ Livia Kristianti)
Jakarta (ANTARA) - Tim asistensi Komisi Pengarah (Komrah) Medan Merdeka dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI selain melakukan pengambilan sampel tanah di tempat revitalisasi Monas juga turut mengambil sampel aspal yang masih tersisa di kawasan uji coba aspal Formula E di sisi tenggara Monas.
Dalam pengambilan sampel, ditemukan masih banyak aspal yang tersisa di sela- sela batu cobble stone yang ada di kawasan uji coba aspal.
"Kita bisa saksikan itu masih membekas aspalnya itu. Kalau kemaren disampaikan semua mulus segala macam, ternyata tidak. Ini tidak semulus seperti yg dinyatakan, dan ini masih membekas," kata Ketua tim asistensi Komrah KLHK Bambang Hero di silang tenggara Monas, Rabu.
Menurut Hero masih ditemukan gangguan atau 'disturbance' berwarna hitam yang merupakan aspal sisa dan menyangkut di sela- sela cobble stone Monas.
Selain itu, sisa- sisa aspal juga ditemukan dibalik pembatas jalan dengan taman yang berada di kawasan Tenggara Monas.
Dalam pengambilan sampel tanah dan aspal, pihak tim asistensi Komrah juga turut mengukur panjang dan lebar dari lapisan sampel yang diambilnya.
Baca juga: OC Formula E klaim pengelupasan uji coba aspal berhasil
Baca juga: Bank DKI dukung Formula E di Monas
Baca juga: Penyelenggara Formula E lakukan uji coba pengaspalan di Monas
Nantinya sampel tersebut akan dites kandungannya apakah menimbulkan kerusakan terhadap lingkungan dan tanaman yang ada di Monas atau tidak.
"Sampelnya dibawa ke laboratorium, ada laboratorium independen di Bogor. Itu sudah biasa sampel dianalisis di sana. Semua sampel baik pohon maupun tanah. Nah kemudian, habis itu hasilnya kami serahkan pada Komrah," kata Bambang.
Laboratorium Indonesian Center for Biodiversity and Biotechnology (ICBB) merupakan laboratorium yang dipilih dan digunakan untuk menguji kondisi tanaman serta tanah yang menjadi sampel untuk revitalisasi Monas dan kawasan bekas uji coba Formula E.
"Mungkin tidak sampai satu bulan keluar hasilnya," ujar Bambang menjelaskan durasi penelitian sampel- sampel itu.
Permintaan pengetesan sampel lingkungan baik dari tanaman dan tanah di kawasan Monas diminta secara langsung oleh Dewan Komisi Pengarah Kawasan Medan Merdeka untuk melihat dampak pasca uji coba aspal Formula E dan revitalisasi Monas dikerjakan oleh Pemprov DKI.
Dalam pengambilan sampel, ditemukan masih banyak aspal yang tersisa di sela- sela batu cobble stone yang ada di kawasan uji coba aspal.
"Kita bisa saksikan itu masih membekas aspalnya itu. Kalau kemaren disampaikan semua mulus segala macam, ternyata tidak. Ini tidak semulus seperti yg dinyatakan, dan ini masih membekas," kata Ketua tim asistensi Komrah KLHK Bambang Hero di silang tenggara Monas, Rabu.
Menurut Hero masih ditemukan gangguan atau 'disturbance' berwarna hitam yang merupakan aspal sisa dan menyangkut di sela- sela cobble stone Monas.
Selain itu, sisa- sisa aspal juga ditemukan dibalik pembatas jalan dengan taman yang berada di kawasan Tenggara Monas.
Dalam pengambilan sampel tanah dan aspal, pihak tim asistensi Komrah juga turut mengukur panjang dan lebar dari lapisan sampel yang diambilnya.
Baca juga: OC Formula E klaim pengelupasan uji coba aspal berhasil
Baca juga: Bank DKI dukung Formula E di Monas
Baca juga: Penyelenggara Formula E lakukan uji coba pengaspalan di Monas
Nantinya sampel tersebut akan dites kandungannya apakah menimbulkan kerusakan terhadap lingkungan dan tanaman yang ada di Monas atau tidak.
"Sampelnya dibawa ke laboratorium, ada laboratorium independen di Bogor. Itu sudah biasa sampel dianalisis di sana. Semua sampel baik pohon maupun tanah. Nah kemudian, habis itu hasilnya kami serahkan pada Komrah," kata Bambang.
Laboratorium Indonesian Center for Biodiversity and Biotechnology (ICBB) merupakan laboratorium yang dipilih dan digunakan untuk menguji kondisi tanaman serta tanah yang menjadi sampel untuk revitalisasi Monas dan kawasan bekas uji coba Formula E.
"Mungkin tidak sampai satu bulan keluar hasilnya," ujar Bambang menjelaskan durasi penelitian sampel- sampel itu.
Permintaan pengetesan sampel lingkungan baik dari tanaman dan tanah di kawasan Monas diminta secara langsung oleh Dewan Komisi Pengarah Kawasan Medan Merdeka untuk melihat dampak pasca uji coba aspal Formula E dan revitalisasi Monas dikerjakan oleh Pemprov DKI.
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020
Tags: