Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ditunjuk sebagai tuan rumah penyelenggaraan monitoring dan evaluasi (Monev) Program Beasiswa Darmasiswa Kemendikbud untuk wilayah regional Malang raya.

Kepala Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing UMM, Arif Budi Wurianto di Malang, Jawa Timur, Rabu mengemukakan Monev tersebut dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan bagi mahasiswa asing untuk belajar dan mendalami budaya dan bahasa Indonesia.

"Penyelenggaraan Program Beasiswa Darmasiswa bagi mahasiswa asing ini merupakan kerja sama Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri (BPKLN) Kemdikbud dengan BIPA di sejumlah perguruan tinggi di Indonesia, termasuk di Malang Raya," tutur Arif.

Pelaksanaan Monev secara keseluruhan dilakukan BPKLN di UMM dengan menghadirkan sejumlah mahasiswa asing yang kuliah di enam perguruan tinggi di Malang.
Baca juga: Kemendikbud lakukan diplomasi budaya dan bahasa lewat program darmasiswa

Keenam perguruan tinggi pengelola beasiswa Darmasiswa selain UMM, yakni IKIP Budi Utomo, Universitas Brawijaya, Politeknik Negeri Malang, Universitas Negeri Malang, dan STIE Malang Kucecwera.

“Kegiatan beasiswa Darmasiswa ini sangat positif untuk mengenalkan budaya Indonesia dan belajar Bahasa Indonesia agar lebih dikenal di dunia internasional. Selain itu, pembelajaran penting lainnya, mahasiswa asing juga mendapat pembelajaran tentang toleransi, karena budaya Indonesia yang sangat beragam,” ucap Arif.

Sementara itu, Pembantu Pimpinan Subbag KNIU, Bagian FI, Biro PKLN, Kemdikbud, Sherly Lantang berpesan segala keluh kesah mahasiswa asing selama kegiatan beasiswa akan dievaluasi kembali.

Nantinya, lanjut Sherly, bukan hanya mendapat gelar pendidikan, tapi mahasiswa asing juga ditempa untuk menjadi duta Bahasa dan Budaya Indonesia di negara asalnya.

Kerja Sama Program Beasiswa Darmasiswa dengan UMM sudah berjalan 14 tahun, sejak pertama kali diadakan tahun 2006, dengan dibantu oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Baca juga: 579 peserta ikuti Darmasiswa 2019

Mahasiswa asing yang menempa ilmu di berbagai perguruan tinggi di Tanah Air itu berhak mendapatkan tunjangan pendidikan sebesar Rp2,5 juta per bulan.

“Untuk periode yang akan datang, UMM akan lebih banyak mengadakan kerja sama, baik kerja sama luar negeri maupun dalam negeri. Untuk itu, perlu bantuan dan dukungan dari seluruh civitas akademika dalam mempererat hubungan kerja sama ini,” kata Staf Khusus Rektor UMM Bidang Hubungan Internasional Mathieu Mergans.

Pada kesempatan itu, Mathieu meminta maaf karena ketidakhadiran mahasiswa asing dari UMM karena sedang menjalankan homestay programs (semacam Kuliah Kerja Nyata) selama sepekan di Batu.

"Kami berharap UMM sebagai tuan rumah dapat menjadi tali penyambung silaturahim bagi mahasiswa asing yang sedang menjalani program beasiswa Darmasiswa di Malang," katanya.
Baca juga: Konjen Australia pantau perkembangan #AussieBanget Corner UMM
Baca juga: Lembaga Kebudayaaan UMM segera miliki Museum Pendidikan