Jakarta (ANTARA) - Kepala Suku Dinas Pendidikan Jakarta Selatan Joko Sugiarto mengatakan kegiatan belajar mengajar (KMB) di sekolah korban banjir di wilayah Jakarta Selatan (Jaksel) sudah beraktivitas normal kembali.

"Hari ini KBM sudah dimulai kembali, normal seperti sebelumnya," kata Joko saat dikonfirmasi Antara di Jakarta, Rabu.

Sebelumnya, terdapat sejumlah sarana pendidikan di wilayah Jakarta Selatan yang terendam banjir Selasa (25/2), terdiri atas dua sekolah dasar, satu taman kanak-kanak dan satu sekolah pendidikan anak usia dini (PAUD).

Keempat sekolah tersebut yakni SD Negeri Petukangan 01 dan 02 yang terletak Kelurahan Petukangan Utara, Kecamatan Pesanggrahan.

Baca juga: PLN: 1.096 gardu sudah nyala kembali setelah dipadamkan akibat banjir

Air setinggi 60 sentimeter (cm) merendam halaman depan sekolah dan air setinggi 50 cm merendam perkarangan belakang sekolah setinggi 50 cm.

Kegiatan belajar mengajar terpaksa dilakukan di rumah karena arus air cukup deras dan berbahaya bagi siswa.

"Akses ke sekolah banjir, anak-anak belajar di rumah dengan penugasan terkontrol dari guru," kata Joko.

Berikutnya, air juga merendam halaman sekolah BKB PAUD Blue Safir Jalan Kemandoran Pluis, Kebayoran Lama sehingga menghalangi akses siswa ke sekolah.

Baca juga: Sebagian korban banjir Cipinang Melayu sudah kembali ke rumah

Selanjutnya, Taman Kanak-kanak (TK) Pembina Tingkat Nasional di Petukangan Utara, Pesanggrahan, juga ikut terendam banjir sejak Selasa dini hari, namun air cepat surut pagi hari.

Hanya saja, banjir menyisakan lumpur sehingga tidak aman untuk murid melakukan kegiatan belajar mengajar.

Joko juga memastikan tidak ada laporan fasilitas sekolah yang rusak akibat rendaman banjir.

"Belum ada, karena tadi airnya 50 cm merendam halaman sekolah tapi kan sekolahnya tinggi dari halaman itu. Ada juga airnya 1,5 m, tidak ada masalah, tidak ada kerusakan," kata Joko.

Baca juga: DKI masih upayakan penanganan warga dan wilayah terdampak banjir

Hujan yang turun sejak Selasa dini hari mengakibatkan beberapa kawasan di Jakarta kembali mengalami banjir sehingga menghambat aktivitas sehari-hari warga seperti berangkat kerja, sekolah maupun yang berbelanja ke pasar.

Selain mengganggu kegiatan belajar mengajar, banjir juga mengakibatkan terhentinya layanan transportasi umum dan aliran listrik.