Jayapura (ANTARA) - TNI yang bertugas di perbatasan RI-PNG memiliki kepedulian di bidang pendidikan dengan membantu mengajar sekaligus mengantarkan pelajar ke sekolah menggunakan truk.

Truk tersebut milik Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Raider 300/Bjw, yang dijadikan alat transportasi untuk mengantar anak-anak Kampung Kalifam pergi ke sekolah di SMP/SMA 1 Kalibom, Distrik Waris, Kabupaten Keerom, Rabu(26/2).

Baca juga: Pelajar di perbatasan RI-PNG mendapat bantuan buku tulis prajurit TNI

Kapendam XVII Cenderawasih Kolonel Cpl Eko Daryanto mengatakan, kegiatan truk TNI mengantar siswa sekolah di perbatasan RI-PNG dilakukan Serka Atma, salah satu anggota Pos Kalipay Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Raider 300/Bjw.

"Pendidikan anak di perbatasan RI-PNG merupakan hal yang paling penting untuk ditanamkan sejak dini karena tanpa adanya pendidikan dan ilmu yang cukup seseorang tidak akan mencapai cita-cita yang mereka inginkan,"ujar Kapendam XVII Cenderawasih Kolonel Cpl Eko Daryanto dalam keterangan tertulisnya.

Ia menyebut, pendidikan merupakan modal yang penting untuk mencari ilmu dalam mewujudkan sumber daya manusia Indonesia unggul dan cerdas.

Pada kesempatan itu, Serka Atma menerangkan bahwa anak-anak Kampung Kalifam yang pergi untuk mengenyam pendidikan di SMP/SMA 1 Kalibom, mereka yang bersemangat tinggi, walaupun dengan jalan kaki sekitar 15 km untuk sampai ke sekolah dengan harapan mereka mendapatkan ilmu untuk bekal mewujudkan cita-cita.

“Melihat semangat anak-anak Kampung Kalifam untuk mengenyam pendidikan, kami dari Satgas Pamtas RI-PNG berupaya membantu mereka dengan memberikan bantuan transportasi berupa truk TNI untuk mengantar dan menjemput mereka saat bersekolah,” katanya.

Sementara itu, Bastian siswa di perbatasan RI-PNG menyampaikan terima kasih kepada tentara yang sudah bersedia mengantar dan menjemput teman-teman untuk pergi ke sekolah.

“Terima kasih om-om Tentara yang sudah bersedia memberikan tumpangan saya dan teman-teman untuk berangkat dan pulang sekolah, sehingga kami sampai sekolah tepat pada waktunya,”ucap Bastian.

Baca juga: Prajurit TNI Pamtas dibekali pengetahuan tentang bahaya HIV/AIDS