JGC akan bikin sodetan ke KBT
25 Februari 2020 23:07 WIB
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Arie Ardian temui media usai mediasi antara massa pengunjuk rasa dan manajemen Jakarta Garden City di Mall AEON JGC, Jakarta Timur, Selasa (25/2/20). ANTARA/Fianda Rassat
Jakarta (ANTARA) - Manajemen Jakarta Garden City (JGC) segera membikin sodetan saluran air menuju Kanal Banjir Timur (KBT).
Hal itu merupakan hasil mediasi manajemen dengan warga yang berunjuk rasa di Mall AEON JGC, Jakarta Timur, Selasa.
"Sudah disampaikan bahwa mediasi sudah selesai, dengan hasil bahwa segera dilakukan langkah terkait dengan aliran air di waduk sini, akan dilakukan sodetan ke KBT," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Arie Ardian di Mall AEON JGC, Selasa.
Arie juga mengatakan saat ini pihak JGC juga sudah menanggapi tuntutan warga untuk memulai pengerjaan untuk mendorong air keluar.
"Sekarang juga sedang dilakukan pengerjaan awal supaya aliran air bisa didorong keluar. Sudah ada alat berat masuk ke sini," katanya.
Baca juga: Istana tidak banjir, hanya air mau masuk drainase
Baca juga: Banjir Jakarta pada Selasa sebabkan 3.565 jiwa mengungsi Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus mengatakan, unjuk rasa yang berakhir ricuh di Mall AEON Jakarta Garden City (JGC) dipicu oleh kekesalan warga terdampak banjir yang berada di luar Perumahan JGC.
Awalnya pada Selasa pukul 9.30 WIB sekitar 200 warga yang mengaku terdampak banjir mendatangi kantor manajemen JGC untuk menyampaikan keluhan soal banjir yang menerjang rumah mereka.
"Warga kesal karena pihak manajemen belum bisa ditemukan untuk dilakukan mediasi," kata Yusri dalam keterangan tertulisnya, Selasa.
Yusri mengatakan mediasi dan pertemuan antara massa dan manajemen JGC berjalan aman dan kondusif. Namun pada saat bersamaan ada kelompok massa lain yang bertindak anarkis dan merusak sejumlah fasilitas Mall AEON.
"Pada sekitar pukul 10.00 WIB Mall AEON didatangi oleh warga sejumlah 100 orang yang melakukan perusakan rambu dan pagar Mall AEON bagian belakang dan satu restoran dirusak kacanya, selain itu massa merusak rumah parkir di belakang mal," katanya.
Baca juga: Masih ada 236 RW yang terdampak banjir di Jakarta
Baca juga: 375 sekolah di Jakarta diliburkan akibat banjir Meski demikian hanya dalam tempo sekitar satu jam massa berhasil didorong keluar dari lingkungan mal oleh personel Kepolisian dari Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Timur serta Tim Patra Sat Brimob Polda Metro Jaya.
Penyidik Kepolisian tengah mencari dalang kericuhan yang terjadi di Mall AEON Jakarta Garden City, Jakarta Timur, pada Selasa pagi.
"Sekarang kita mendalami otak daripada pelaku penyerangan Mall AEON ini, sedang kita upayakan," kata kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Suyudi Ario Seto di Mall AEON JGC.
Dalam kericuhan tersebut polisi mengamankan satu orang yang terlibat dalam kericuhan di Mall AEON.
Suyudi mengatakan perannya masih didalami oleh petugas. "Masih kita dalami. Yang jelas dia terlibat," kata Suyudi.
Polisi juga tengah melakukan olah TKP dan mengumpulkan barang bukti serta rekaman CCTV untuk mencari pelaku penyerangan.
Baca juga: Tiga puluh titik genangan Jakarta surut
Baca juga: Menteri PUPR: Banjir ibu kota tanggung jawab bersama
Hal itu merupakan hasil mediasi manajemen dengan warga yang berunjuk rasa di Mall AEON JGC, Jakarta Timur, Selasa.
"Sudah disampaikan bahwa mediasi sudah selesai, dengan hasil bahwa segera dilakukan langkah terkait dengan aliran air di waduk sini, akan dilakukan sodetan ke KBT," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Arie Ardian di Mall AEON JGC, Selasa.
Arie juga mengatakan saat ini pihak JGC juga sudah menanggapi tuntutan warga untuk memulai pengerjaan untuk mendorong air keluar.
"Sekarang juga sedang dilakukan pengerjaan awal supaya aliran air bisa didorong keluar. Sudah ada alat berat masuk ke sini," katanya.
Baca juga: Istana tidak banjir, hanya air mau masuk drainase
Baca juga: Banjir Jakarta pada Selasa sebabkan 3.565 jiwa mengungsi Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus mengatakan, unjuk rasa yang berakhir ricuh di Mall AEON Jakarta Garden City (JGC) dipicu oleh kekesalan warga terdampak banjir yang berada di luar Perumahan JGC.
Awalnya pada Selasa pukul 9.30 WIB sekitar 200 warga yang mengaku terdampak banjir mendatangi kantor manajemen JGC untuk menyampaikan keluhan soal banjir yang menerjang rumah mereka.
"Warga kesal karena pihak manajemen belum bisa ditemukan untuk dilakukan mediasi," kata Yusri dalam keterangan tertulisnya, Selasa.
Yusri mengatakan mediasi dan pertemuan antara massa dan manajemen JGC berjalan aman dan kondusif. Namun pada saat bersamaan ada kelompok massa lain yang bertindak anarkis dan merusak sejumlah fasilitas Mall AEON.
"Pada sekitar pukul 10.00 WIB Mall AEON didatangi oleh warga sejumlah 100 orang yang melakukan perusakan rambu dan pagar Mall AEON bagian belakang dan satu restoran dirusak kacanya, selain itu massa merusak rumah parkir di belakang mal," katanya.
Baca juga: Masih ada 236 RW yang terdampak banjir di Jakarta
Baca juga: 375 sekolah di Jakarta diliburkan akibat banjir Meski demikian hanya dalam tempo sekitar satu jam massa berhasil didorong keluar dari lingkungan mal oleh personel Kepolisian dari Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Timur serta Tim Patra Sat Brimob Polda Metro Jaya.
Penyidik Kepolisian tengah mencari dalang kericuhan yang terjadi di Mall AEON Jakarta Garden City, Jakarta Timur, pada Selasa pagi.
"Sekarang kita mendalami otak daripada pelaku penyerangan Mall AEON ini, sedang kita upayakan," kata kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Suyudi Ario Seto di Mall AEON JGC.
Dalam kericuhan tersebut polisi mengamankan satu orang yang terlibat dalam kericuhan di Mall AEON.
Suyudi mengatakan perannya masih didalami oleh petugas. "Masih kita dalami. Yang jelas dia terlibat," kata Suyudi.
Polisi juga tengah melakukan olah TKP dan mengumpulkan barang bukti serta rekaman CCTV untuk mencari pelaku penyerangan.
Baca juga: Tiga puluh titik genangan Jakarta surut
Baca juga: Menteri PUPR: Banjir ibu kota tanggung jawab bersama
Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020
Tags: