Mensos mengaku tak pernah ingin cari-cari tahu soal reshuffle
25 Februari 2020 19:53 WIB
Menteri Sosial Juliari P. Batubara memberikan motivasi kepada puluhan anak penerima manfaat Balai Rehabilitasi Sosial Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus (BRSAMPK) Antasena di Magelang. ANTARA/Heru Suyitno
Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial (Mensos) Juliari P. Batubara mengaku tak pernah ingin mencari-cari tahu atau menggali informasi terkait dengan isu reshuffle kabinet yang mengemuka dalam beberapa hari terakhir.
“Saya enggak pernah cari-cari tahu juga soal reshuffle seperti ini, yang disebut-sebut. Enggak pernah dibahas,” kata Juliari di kompleks Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Selasa.
Ia justru memilih untuk tetap bekerja saja sesuai dengan fungsinya.
Menurut Juliari, Presiden berhak untuk mengevaluasi dan menilai kinerja para menterinya.
“Ya, Presiden yang menilai saya dan kinerja saya yang menilai Presiden,” katanya.
Baca juga: Terkait reshuffle, Moeldoko justru sebut kabinet sedang kerja kencang
Baca juga: Soal "reshuffle", Mahfud: Presiden Jokowi tak pernah bicara
Sebagai pembantu Presiden, menurut Juliari, sudah selayaknya tetap bekerja secara profesional tanpa mempedulikan isu-isu yang belum terkonfirmasi secara resmi.
“Selama kita bekerja sesuai dengan profesional kita, dan juga sesuai dengan tugas dan fungsi kita, ya, nanti penilaiannya biar Presiden yang menilai,” katanya.
Isu perombakan kabinet merebak setelah Presiden Joko Widodo menggelar pertemuan dengan para influencer atau buzzer di Istana Bogor pekan lalu.
Ketika itu salah seorang buzzer pendukung Jokowi, Dede Budhyarto, mencuit di Twitter tentang isu reshuffle bagi menteri yang dianggap tak mampu kerja.
Dari Dede jugalah isu reshuffle kabinet pertama kali dengungkan pada hari Jumat (21-2-2020). Dede membeberkan hasil pertemuan para pendukung dengan Jokowi.
“Saya enggak pernah cari-cari tahu juga soal reshuffle seperti ini, yang disebut-sebut. Enggak pernah dibahas,” kata Juliari di kompleks Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Selasa.
Ia justru memilih untuk tetap bekerja saja sesuai dengan fungsinya.
Menurut Juliari, Presiden berhak untuk mengevaluasi dan menilai kinerja para menterinya.
“Ya, Presiden yang menilai saya dan kinerja saya yang menilai Presiden,” katanya.
Baca juga: Terkait reshuffle, Moeldoko justru sebut kabinet sedang kerja kencang
Baca juga: Soal "reshuffle", Mahfud: Presiden Jokowi tak pernah bicara
Sebagai pembantu Presiden, menurut Juliari, sudah selayaknya tetap bekerja secara profesional tanpa mempedulikan isu-isu yang belum terkonfirmasi secara resmi.
“Selama kita bekerja sesuai dengan profesional kita, dan juga sesuai dengan tugas dan fungsi kita, ya, nanti penilaiannya biar Presiden yang menilai,” katanya.
Isu perombakan kabinet merebak setelah Presiden Joko Widodo menggelar pertemuan dengan para influencer atau buzzer di Istana Bogor pekan lalu.
Ketika itu salah seorang buzzer pendukung Jokowi, Dede Budhyarto, mencuit di Twitter tentang isu reshuffle bagi menteri yang dianggap tak mampu kerja.
Dari Dede jugalah isu reshuffle kabinet pertama kali dengungkan pada hari Jumat (21-2-2020). Dede membeberkan hasil pertemuan para pendukung dengan Jokowi.
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2020
Tags: