Sleman (ANTARA) - Kementerian Sosial memberikan penghargaan kepada Sudarwanto dan Sudiro, dua warga yang secara spontan melakukan aksi penyelamatan terhadap puluhan siswa pada kecelakaan sungai SMPN 1 Turi saat kegiatan Pramuka susur sungai di aliran Sungai Sempor, Wonokerto, Turi, Kabupaten Sleman Jumat (21/2).

Penghargaan tersebut diberikan kepada Sudarwanto alias Kodir, warga Kembangarum, Donokerto dan Sudiro (72), warga Dukuh, Wonokerto, Turi bersamaan dengan peresmian Sekretariat Bersama Relawan Sembada Sleman, Selasa.

Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Kementerian Sosial Rachmat Koesnadi mengatakan pemberian penghargaan tersebut sebagai bentuk apresiasi pemerintah terhadap upaya penyelamatan korban yang dilakukannya.

"Ini hanya kecil nilainya dibanding dengan apa yang telah mereka lakukan. Pemerintah mengapresiasi upaya penyelamatan yang dilakukan. Jika tidak ada pertolongan saat itu, kemungkinan jumlah korban meninggal dunia akan lebih banyak," katanya.

Selain piagam penghargaan, katanya, pemerintah juga memberikan tali asih kepada mereka, masing-masing Rp10 juta.

"Ini sudah menjadi komitmen kami, karena memang dari pemerintah ada alokasi anggaran untuk relawan di seluruh Indonesia yang nilainya mencapai Rp80 miliar per tahun," katanya.

Baca juga: Susur sungai untuk bentuk karakter siswa alasan tersangka

Ia mengatakan dana tersebut untuk memberikan penghargaan bagi 39 ribu lebih relawan di seluruh yang masuk dalam data atau teregister di Kemensos.

"Memang jumlahnya tidak banyak, tetapi ini bentuk apresiasi pemerintah terhadap para relawan. Mulai tahun ini, bantuan ini akan langsung masuk ke rekening masing-masing relawan setiap bulannya," katanya.

Ia mengatakan setelah mendengar dan membaca berita dari media mengenai sosok Sudiro atau Mbah Sudiro dan Mas Kodir, Menteri Sosial Juliari P. Batubara memerintahkan jajarannya untuk memberikan penghargaan kepada kedua penolong siswa-siswi SMPN 1 Turi, Sleman itu.

"Menteri Sosial sangat memberikan perhatian kepada warga yang telah melakukan aksi kemanusiaan seperti kepada Mas Kodir dan Mbah Sudiro," katanya.

Rachmat mengatakan naluri kemanusiaan yang dimiliki oleh Mas Kodir dan Mbah Sudiro adalah modal terbesar dalam segala aspek sosial dan kemanusiaan.

"Kami sangat mengapresiasi kerja kemanusiaan teman-teman semua, khususnya kepada Mas Kodir dan Pak Sudiro. Kalau tidak ada mereka, mungkin akan jatuh korban lebih banyak," katanya.

Kementerian Sosial juga mengapresiasi sebesar-besarnya kepada seluruh relawan yang terlibat dalam seluruh operasi penyelamatan serta proses evakuasi pada kejadian susur Sungai Sempor.

Baca juga: Harus profesional, anak-anak tidak boleh susur sungai, sebut BNPB
Baca juga: Sultan HB X yakin Kepsek SMPN 1 Turi bakal terkena sanksi
Baca juga: Pemkab Sleman berikan santunan korban kecelakaan sungai SMPN 1 Turi