Asosiasi: 20.000 truk ekspedisi barang di Jakarta lumpuh akibat banjir
25 Februari 2020 09:20 WIB
Sejumlah truk terendam banjir di tol Jakarta-Cikampek, Jatibening, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (25/2/2020). Curah hujan yang tinggi dan drainase yang buruk membuat sejumlah ruas tol Jakarta-Cikampek terendam banjir. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/pras.
Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aprtindo), Kyatmaja Lookman menjelaskan sedikitnya 20.000 armada truk milik pengusaha jasa ekspedisi barang di Jakarta lumpuh atau tidak bisa beroperasi imbas banjir yang merendam sebagian ruas jalan utama di wilayah setempat.
"Teman-teman sih belum ada laporan ya, tapi untuk satu hari tidak beroperasi ada 20 ribu truk di DKI," kata Kyatmaja Lookman kepada Antara, Selasa.
Baca juga: Motor diperbolehkan masuk di tiga ruas tol hindari banjir
Baca juga: Empat pintu air di Jakarta siaga satu
Baca juga: 30 jalan di Jakarta Timur terendam banjir
Akibatnya para pengusaha menderita kerugian yang ditaksir berkisar puluhan miliar rupiah per hari imbas tidak beroperasinya armada jasa pengiriman barang saat terjadi banjir.
"Perharinya tidak operasi bisa rugi Rp30 milliar," katanya.
Kyatmaja mengatakan kerugian tersebut belum termasuk kerusakan barang akibat terendam banjir.
Selain itu, sejumlah depo truk milik pengusaha juga dilaporkan terendam banjir di Jakarta.
"Belum lagi kerusakan armada yang terjadi akibat banjir. Satu unit bisa sampai Rp20-Rp30 juta kalau kena mesinnya," katanya.
Kyatmaja menambahkan kerugian materi tersebut belum termasuk yang dialami para pengusaha peti kemas di Jakarta.
"Teman-teman sih belum ada laporan ya, tapi untuk satu hari tidak beroperasi ada 20 ribu truk di DKI," kata Kyatmaja Lookman kepada Antara, Selasa.
Baca juga: Motor diperbolehkan masuk di tiga ruas tol hindari banjir
Baca juga: Empat pintu air di Jakarta siaga satu
Baca juga: 30 jalan di Jakarta Timur terendam banjir
Akibatnya para pengusaha menderita kerugian yang ditaksir berkisar puluhan miliar rupiah per hari imbas tidak beroperasinya armada jasa pengiriman barang saat terjadi banjir.
"Perharinya tidak operasi bisa rugi Rp30 milliar," katanya.
Kyatmaja mengatakan kerugian tersebut belum termasuk kerusakan barang akibat terendam banjir.
Selain itu, sejumlah depo truk milik pengusaha juga dilaporkan terendam banjir di Jakarta.
"Belum lagi kerusakan armada yang terjadi akibat banjir. Satu unit bisa sampai Rp20-Rp30 juta kalau kena mesinnya," katanya.
Kyatmaja menambahkan kerugian materi tersebut belum termasuk yang dialami para pengusaha peti kemas di Jakarta.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020
Tags: