Pertamina EP bangun asrama pekerja Matindok
24 Februari 2020 18:55 WIB
Direktur Operasi dan Produksi PT Pertamina EP, Chalid Said Salim (tengah) didampingi GM Pertamina EP Asset 4 Agus Amperianto (kanan) dan Field Manager Matindok Field Andry (kiri) menandatangani prasasti peresmian asrama pekerja Matindok Field di Luwuk, Banggai, Sulawesi Tengah, Senin (24/2/2020). ANTARA/Faisal Yunianto
Luwuk, Sulteng (ANTARA) - PT Pertamina EP, anak usaha PT Pertamina (Persero) mulai mengoperasikan asrama (dormitory) bagi para pekerja PEP Asset 4 Matindok Field di Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.
Melalui asrama yang dibangun dengan biaya konstruksi Rp33,5 miliar itu, manajemen Pertamina EP berharap dormitory itu akan mendorong sumber daya manusia (pekerja) di lapangan lebih produktif.
"Kami juga ingin memberi kenyamanan dalam bekerja," ujar Direktur Operasi dan Produksi PT Pertamina EP, Chalid Said Salim saat meresmikan asrama pekerja Pertamina EP Asset 4 Matindok Field di Luwuk, Banggai, Senin.
Baca juga: Pertamina bakal optimalkan kembali HSE Training Center
Chalid Said Salim mengatakan pembangunan asrama yang berada di dalam kompleksCentral Processing Plant (CPP) Matindok (CPP) Matindok sebagai bentuk komitmen perusahaan dalam memberikan yang terbaik bagi pekerja.
Dia berharap semua pekerja Pertamina EP menjaga aset asrama untuk jangka panjang. "Jangan mengandalkan petugas kebersihan, semua masing-masing pribadi turun menjaga fasilitas ini," ujarnya.
Agus Amperianto, General Manager Pertamina EP Asset 4, mengatakan asrama pekerja Matindok dibangun di atas lahan seluas 6.750 m2 dengan lama pekerjaan selama dua tahun.
Dia berharap melalui pembangunan asrama pekerja dengan luas bangunan 1.200 m2 dan luas kamar rata-rata 28 m2 itu pekerja dapat memanfaatkan tempat hunian ini untuk mengoptimalkan produktivitas.
"Semua fasilitas sama dengan kamar terbaik, tidak ada deluxe ataupun superior. Hanya ada dua kamar VVIP untuk tamu. Bedanya, hanya tempat tidurnya, sisanya semua fasilitas kamar sama,” katanya.
Baca juga: Pertamina EP Rantau Field raih Penghargaan Padmamitra Pemprov Aceh
Pertamina EP Asset 4 Donggi Senoro Field Manager, Andry menambahkan dengan berfungsinya asrama pekerja di CPP Matindok maka perlu pengaturan pekerja yang menginap di asrama Donggi yang sudah ada empat tahun silam.
"Kalau ada kegiatan di Matindok, kita perlu mengoptimalkan penggunaan dormitory,” ujarnya.
Melalui asrama yang dibangun dengan biaya konstruksi Rp33,5 miliar itu, manajemen Pertamina EP berharap dormitory itu akan mendorong sumber daya manusia (pekerja) di lapangan lebih produktif.
"Kami juga ingin memberi kenyamanan dalam bekerja," ujar Direktur Operasi dan Produksi PT Pertamina EP, Chalid Said Salim saat meresmikan asrama pekerja Pertamina EP Asset 4 Matindok Field di Luwuk, Banggai, Senin.
Baca juga: Pertamina bakal optimalkan kembali HSE Training Center
Chalid Said Salim mengatakan pembangunan asrama yang berada di dalam kompleksCentral Processing Plant (CPP) Matindok (CPP) Matindok sebagai bentuk komitmen perusahaan dalam memberikan yang terbaik bagi pekerja.
Dia berharap semua pekerja Pertamina EP menjaga aset asrama untuk jangka panjang. "Jangan mengandalkan petugas kebersihan, semua masing-masing pribadi turun menjaga fasilitas ini," ujarnya.
Agus Amperianto, General Manager Pertamina EP Asset 4, mengatakan asrama pekerja Matindok dibangun di atas lahan seluas 6.750 m2 dengan lama pekerjaan selama dua tahun.
Dia berharap melalui pembangunan asrama pekerja dengan luas bangunan 1.200 m2 dan luas kamar rata-rata 28 m2 itu pekerja dapat memanfaatkan tempat hunian ini untuk mengoptimalkan produktivitas.
"Semua fasilitas sama dengan kamar terbaik, tidak ada deluxe ataupun superior. Hanya ada dua kamar VVIP untuk tamu. Bedanya, hanya tempat tidurnya, sisanya semua fasilitas kamar sama,” katanya.
Baca juga: Pertamina EP Rantau Field raih Penghargaan Padmamitra Pemprov Aceh
Pertamina EP Asset 4 Donggi Senoro Field Manager, Andry menambahkan dengan berfungsinya asrama pekerja di CPP Matindok maka perlu pengaturan pekerja yang menginap di asrama Donggi yang sudah ada empat tahun silam.
"Kalau ada kegiatan di Matindok, kita perlu mengoptimalkan penggunaan dormitory,” ujarnya.
Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020
Tags: