Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengoreksi proyeksi pertumbuhan ekonomi RI tahun 2020 sebesar 0,3 persen dari 5,3 persen menjadi 5 persen.

"Kami pasti ada koreksi tapi mudah-mudahan tidak turun terlalu banyak," kata Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa ketika membuka Kick Off Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2021 di Jakarta, Senin.

Menurut dia, diperkirakan wabah Viru Corona baru atau COVID-19 itu sudah menurun dan melewati masa puncak selama periode tujuh hingga sembilan bulan. Maka, lanjut dia, dalam periode itu selama tahun 2020 perekonomian dunia akan melambat. Melambatnya pertumbuhan itu, kata dia, mengikuti perlambatan yang terjadi pada tahun 2019.

Baca juga: Sesmenko Perekonomian: Dampak Virus Corona akan terasa mulai Maret ini

Suharso mencatat penurunan investasi dari 6,64 persen pada tahun 2018 menjadi 4,45 persen pada 2019.

Kemudian ekspor barang dan jasa dari 6,55 persen tahun 2019 menjadi minus 0,87 persen, industri pengolahan turun menjadi 3,8 persen, dan wisatawan mancanegara turun menjadi 1,88 persen.

Dengan adanya koreksi proyeksi pertumbuhan ekonomi itu, lanjut dia, mempengaruhi proyeksi pertumbuhan ekonomi dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 yang ditargetkan mencapai 5,7-6 persen.

Sedangkan untuk pertumbuhan ekonomi tahun 2021 diproyeksi berada pada kisaran 5,3 sampai 5,7 persen.

Baca juga: BI revisi pertumbuhan ekonomi 2020 menjadi 5,0 persen-5,4 persen

Baca juga: BI: Triwulan I ekonomi tumbuh di bawah 5 persen, terdampak Corona