Sleman (ANTARA) - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki membuka Pelatihan dan Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) bagi Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Staf Khusus Presiden RI Putri Tanjung, serta pelaku UMKM Kabupaten Sleman dan sejumlah pihak terkait lainnya.

Bupati Sleman Sri Purnomo dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Sleman Pustopo, mengatakan pihaknya menyambut baik kegiatan tersebut.

Baca juga: Teten dukung koperasi simpan pinjam terapkan teknologi sekelas bank

Ia berharap koperasi dan UMKM memiliki kesiapan dan bekal sumber daya yang andal dalam menyikapi tantangan kekinian, terlebih di era industri 4.0 seperti saat ini.

"Maka dengan kehadiran Menkop UKM ini, dapat memotivasi kami dalam upaya memajukan roda perekonomian Sleman melalui koperasi dan pengembangan UMKM," katanya.

Ia menyebutkan bahwa jumlah koperasi di Sleman hingga akhir 2019 mencapai 410 koperasi dengan jumlah anggota lebih dari 229 ribu orang, serta memperkerjakan lebih dari 2.100 orang.

"Volume usaha mencapai Rp1,7 triliun dan memiliki aset mencapai lebih dari Rp976 miliar. Dengan angka tersebut mampu membagikan SHU mencapai lebih dari Rp25 miliar," katanya.

Di Kabupaten Sleman pada 2020 terdapat 48.681 UMKM yang terdiri dari 47.611 usaha mikro, 1.026 usaha kecil dan 44 usaha menengah.

"Jumlah tersebut mampu memperkerjakan sebanyak 82.182 pekerja. Modal dan aset dari UMKM tersebut mencapai Rp1,094 triliun dan mempunyai omzet total mencapai Rp4,2 triliun," katanya.

Baca juga: Perlindungan usaha bagi KUMKM masuk pasal prioritas dalam Omnibus Law

Melihat potensi UMKM yang besar ini, kata dia, Pemerintah Kabupaten Sleman melalui dinas terkait telah melaksanakan berbagai kegiatan untuk meningkatkan kapasitas untuk usaha mikro.

Menkop UKM Teten Masduki mengatakan bahwa Koperasi dan UMKM perlu terus didorong agar mampu bersaing.

Menurut dia, ada dua hal yang perlu dilakukan pelaku UMKM untuk meningkatkan usahanya. Pertama, pelaku UMKM harus mampu mengembangkan produknya, seperti mampu mem-"branding" dan memasarkan produk tersebut.

"Selanjutnya pelaku UMKM juga harus mempunyai mental seorang pengusaha yang selalu berorientasi untuk berkembang. Untuk itu kami akan melakukan layanan konsultasi baik secara offline maupun online. Kami juga akan mengembangkan kemitraan dengan perusahaan yang besar agar ada transfer pengetahuan," katanya.

Ada beberapa macam pelatihan bagi pelaku UMKM di Kabupaten Sleman pada kegiatan tersebut, antara lain Pelatihan Kewirausahaan Berbasis Manajemen Usaha/Bisnins, Pelatihan Manajemen SDM Berbasis Kompetensi, Pelatihan Manajemen Organisasi dan Pengelolaan Koperasi, dan Pelatihan Vocational Bagi SDM KUMKM di Daerah Pariwisata.

Pada kesempatan tersebut, Menteri Koperasi dan UKM secara simbolis mengalungkan kartu identitas kepada peserta pelatihan serta memberikan bantuan Kredit Usaha Rakyat(KUR) BRI kepada pelaku UMKM.
Menkop UKM Teten Masduki menyerahkan bantuan KUR BRI kepada pelaku Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) Kabupaten Sleman, di Sleman. Foto Antara/ HO-Humas Pemkab Sleman