Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin pagi mengalami koreksi seiring pelemahan mayoritas mata uang regional Asia.
Pada pukul 10.08 WIB, rupiah bergerak melemah 128 poin atau 0,93 persen menjadi Rp13.888 per dolar AS dari sebelumnya Rp13.760 per dolar AS.
"Dalam perdagangan Senin, rupiah kemungkinan masih akan melemah dampak dari data eksternal," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Senin.
Baca juga: Rupiah Jumat sore melemah, dibayangi bertambahnya korban Virus Corona
Para menteri keuangan dan gubernur bank sentral Kelompok 20 (G20) berjanji memantau dampak wabah virus COVID-19 pada pertumbuhan global dan bertindak jika diperlukan.
Dana Moneter Internasional (IMF) dalam presentasinya memperkirakan epidemi COVID-19 akan mengikis 0,1 persen dari pertumbuhan global.
Baca juga: G20 perhatikan dampak penyebaran virus corona pada pertumbuhan global
Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan para bankir akan mencari opsi untuk menanggapi epidemi jika diperlukan, sementara Gubernur Bank Sentral Jepang, Bank of Japan (BoJ,Haruhiko Kuroda mengatakan dia siap untuk melonggarkan kebijakan jika perlu.
Dalam kesempatan terpisah, Presiden China Xi Jinping yang mengatakan akan meningkatkan penyesuaian kebijakan untuk membantu meredam dampak ekonomi dari wabah COVID-19.
Virus yang berasal dari China tersebut kini telah menyebar ke hampir 30 negara dan wilayah.
Ibrahim memprediksi rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp13.689 per dolar AS hingga Rp13.810 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Senin menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp13.863 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp13.777 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah pada Senin pagi melemah 93 poin
Baca juga: Yuan terus melemah, turun 36 basis poin jadi 7,0246 terhadap dolar
Rupiah awal pekan terkoreksi seiring pelemahan mata uang Asia
24 Februari 2020 10:19 WIB
Uang rupiah dan dolar AS. ANTARA/Shutterstock/pri.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: