Jakarta (ANTARA) - Honda mengumumkan akan menutup pabriknya di Filipina yang dioperasikan oleh Honda Cars Phillipines Inc (HCPI) sebagai bagian upaya alokasi distribusi dan sumber daya yang efisien.
Pabrik yang berlokasi di South Main Avenue, Laguna Technopark, Don Jose, Kota Santa Rosa itu akan dihentikan operasinya efektif Maret mendatang, kata Honda Motor Co Ltd dalam pernyataannya, dikutip Senin.
Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan Honda di Filipina untuk produk dengan harga yang terjangkau dan berkualitas, Honda mempertimbangkan alokasi dan distribusi sumber daya yang efisien.
Karena itu, setelah mempertimbangkan upaya optimalisasi dalam operasi produksi di wilayah Asia dan Oseania, Honda memutuskan untuk menutup operasi manufaktur HCPI, kata produsen otomotif Jepang itu.
Baca juga: Honda Civic Hatcback RS hadir gantikan tipe E dan S
Baca juga: Civic Hatcback RS dipesan 92 unit, Honda optimistis raih target
HCPI selanjutnya akan melanjutkan operasi penjualan mobil dan layanan purna jualnya di Filipina, melalui pemanfaatan jaringan regional Honda Asia dan Oseania.
"Honda akan terus menyediakan produk yang sangat menarik bagi para pelanggannya di Filipina dan terus memberikan kontribusi kepada masyarakat setempat, yang telah menjadi upaya berkelanjutan selama 50 tahun terakhir sejak Honda didirikan di Filipina," jelas Honda.
HCPI didirikan pada 1990, dengan investasi 1,9 miliar peso (sekira Rp516 miliar), dengan rasio permodalan 74,2 persen Honda Motor Co., Ltd, 12,9 persen AC Industrial Technology Holdings Inc.,
dan 12,9 persen Rizal Commercial Banking Corp.
Dengan penutupan operasi HCPI itu ada sekitar 650 orang yang akan kebilangan pekerjaan.
Pabrik HCPI selama ini memproduksi Honda BR-V dan sedan City.
Baca juga: Honda berhenti produksi mobil di Filipina
Baca juga: Menjajal Honda Civic Hatcback RS Jakarta-Tangerang
Baca juga: HPM masih kaji kendaraan listrik untuk pasar Indonesia
Honda tutup pabrik Filipina, 650 orang kehilangan pekerjaan
24 Februari 2020 10:04 WIB
Ilustrasi: Honda (ANTARA/Honda)
Pewarta: Suryanto
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020
Tags: