Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin mengatakan peran Nahdlatul Ulama (NU) diakui oleh negara dan bangsa Indonesia sejak zaman perjuangan kemerdekaan, dibuktikan dengan banyaknya santri NU ditetapkan sebagai pahlawan serta penetapan Hari Santri Nasional.

Ma'ruf Amin menjelaskan peran para ulama NU dalam mewujudkan dan menjaga kemerdekaan Indonesia adalah melalui fatwa jihad yang dikeluarkan oleh K.H. Hasyim Asy'ari pada tanggal 14 September 1945.

"Ketika Indonesia baru diproklamasikan, kemudian datang kembali penjajah yang ingin datang ke Indonesia. Ketika itu tentara belum terkonsolidasi, polisi belum terkonsolidasi. Untung, tampillah seorang ulama, pemimpin NU, Hadratus Syeikh Hasyim Asy'ari, menyatakan bahwa perang melawan penjajah adalah fardhu ain," kata Ma'ruf Amin di hadapan ratusan pelajar NU di GOR Soemantri Brodjonegoro Jakarta, Ahad malam.

Baca juga: Ma'ruf Amin hadiri HUT ke-66 IPNU di GOR Soemantri Brodjonegoro

Baca juga: Presiden dan Wapres akan hadiri KUII VII di Pangkalpinang


Lewat fatwa tersebut, lanjut Wapres, menyebutkan bahwa berperang melawan penjajah dalam membela Tanah Air hukumnya adalah wajib dan tidak boleh diabaikan. Hal itu kemudian membuat NU, sebagai organisasi kemasyarakatan Islam, mengeluarkan fatwa yang disebut Resolusi Jihad di Surabaya pada tanggal 22 Oktober 1945.

"Resolusi Jihad inilah yang kemudian menginspirasi lahirnya perang 10 November (Pertempuran Surabaya), penjajah dapat diusir karena adanya semangat santri-santri NU. Lahirnya Resolusi Jihad 22 Oktober oleh Pak Jokowi ditetapkan sebagai Hari Santri Nasional," katanya menjelaskan.

Penetapan Hari Santri Nasional, yang diperingati sejak 2015 itu, merupakan bentuk pengakuan negara terhadap peran santri-santri NU, termasuk yang menjadi pahlawan nasional seperti K.H. Hasyim Asy'ari, K.H. Abdul Wahid Hasyim, K.H. Wahab Hasbullah, K.H. Zainul Arifin, dan K.H. Idham Chalid.

"Banyak lagi tokoh-tokoh NU yang sudah mendapatkan gelar pahlawan nasional. Alhamdulillah. Artinya, peran NU di dalam Republik ini diakui oleh negara, bangsa Indonesia," ujarnya.

Wakil Presiden Ma’ruf Amin menghadiri acara peringatan Hari Lahir Ke-66 Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan istigasah di GOR Soemantri Brodjonegoro Jakarta, Ahad malam.

Baca juga: IPNU ingatkan pelajar jangan mau dijadikan tameng perusuh demonstrasi

Wapres tiba di tempat acara pukul 19.30 WIB dengan didampingi Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid, Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar, Wakil Ketua MPR Arsul Sani, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali, serta Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah PBNU Robikin Emhas.

Dalam sambutannya, Wapres berpesan kepada para pelajar NU untuk mengutamakan sikap toleransi untuk mencegah penyebaran paham radikal dan aksi terorisme.