Jakarta (ANTARA) - Kedutaan Besar Republik Indonesia Phnom Penh, Kamboja mengadakan program "KBRI Goes To School untuk memperkenalkan kekayaan budaya dan bahasa Indonesia di kalangan pelajar di ibukota negara tersebut.

Berdasarkan siaran pers KBRI Phnom Penh yang diterima Antara, Sabtu, program tersebut mendapat sambutan antusias dari para pelajar di lembaga pendidikan paling bergengsi di Kamboja itu.

"Atas nama Rektor Sisowath High School, Mr. Moul Suheng, saya mengucapkan terima kasih kepada KBRI Phnom Penh yang telah menghabiskan waktu datang ke sekolah ini untuk memperkenalkan budaya Indonesia serta menginformasikan beasiswa belajar ke Indonesia kepada murid-murid’, ujar Iv Sao Sokha, Wakil Rektor sekolah sekolah itu saat membuka Promosi Bahasa dan Budaya Indonesia di Phnom Penh, Sabtu.

"‘Semua murid senang dan terkesan dengan acara hari ini," kata Sokha usai acara yang dihadiri oleh 430 pelajar SMA bertempat di Gedung Auditorium Sekolah itu

Menanggapi pernyataan pihak sekolah di ibukota Kamboja itu, perwakilan KBRI Phnom Penh menyatakan sangat mengapresiasi Sisowath High School atas fasilitas yang diberikan sehingga kegiatan promosi Indonesia di sekolah itu dapat terlaksana dengan lancar.

"Sungguh suatu kesempatan yang sangat baik dapat memperkenalkan bahasa dan seni budaya Indonesia kepada ratusan generasi muda Kamboja’, ujar Made Santi Ratnasari, Sekretaris Pertama Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya KBRI Phnom Penh saat memberikan sambutan dan presentasi tentang Indonesia, termasuk informasi mengenai beasiswa Indonesia di sekolah yang letaknya hanya sekitar tiga kilometer dari KBRI.

Menurut Made Santi, pada saat sesi kuis, para murid terlihat sangat aktif menjelaskan apa yang mereka ketahui tentang Indonesia dalam Bahasa Inggris yang cukup lancar. Dari jawaban-jawaban yang dilontarkan, mereka memiliki pemahaman yang cukup baik tentang pengetahuan dasar Indonesia, dari warna bendera, presiden, lokasi hingga jumlah penduduk dan pulau yang ada di Indonesia.

Acara dilanjutkan dengan belajar Bahasa Indonesia yang dikemas dengan permainan-permainan seru dan hadiah hiburan menarik yang membuat para murid semakin bersemangat. Sesi ini dipandu oleh pengajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) yang ditugaskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk mengajar Bahasa Indonesia di Kamboja, yaitu Lidwina Annie dan Faradinna Arifiani.

Usai belajar Bahasa, giliran tim seni Pusat Budaya Indonesia di Kamboja (Pusbudi) Nusantara yang tampil. Sambutan riuh para siswa menyambut tim seni Pusbudi yang memainkan angklung mengiringi lagu Indonesia dan Kamboja, yaitu Gundul Gundul Pacul dan lagu popular Kamboja Om Teuk. Tim seni Pusbudi terdiri dari 10 orang remaja Kamboja dan anak-anak Indonesia yang usianya berkisar antara 5-20 tahun.

Selanjutnya adalah Workshop Angklung yang diawali dengan presentasi mengenai pengenalan angklung oleh Hermawan Janu Wibowo, Sekretaris Pertama Fungsi Konsuler-Pensosbud KBRI Phnom yang antara lain menjelaskan tentang daerah asal, jenis-jenis, hingga berbagai cara memainkan angklung. Pengajar seni musik tradisional Pusbudi, Melanie Martharia Sihombing memandu para peserta yang antusias bermain angklung bersama.

‘Saya ingin belajar lebih banyak lagu dengan angklung ini…’, ‘ternyata mudah memainkannya..’, ‘terima kasih telah datang dan mengajarkan kami bahasa dan budaya Indonesia…’, demikian berbagai kesan para murid-murid seusai acara berlangsung yang menyampaikan juga nikmatnya Teh Botol Indonesia yang disuguhkan KBRI.

‘KBRI bersama Pusat Budaya Indonesia di Kamboja senantiasa promosikan bahasa dan budaya Indonesia kepada generasi muda di Kamboja. Kegiatan ini secara rutin kita laksanakan bahkan kepada anak-anak usia dini. Saya mengharapkan kegiatan di Sisowath High School ini dapat dilanjutkan dengan kerja sama pembukaan Kelas Bahasa Indonesia sebagai salah satu kegiatan extrakurikuler di Sekolah Menengah Tingkat Atas Negeri paling favorit di Kamboja ini’, kata Sudirman Haseng, Duta Besar RI untuk Kerajaan Kamboja.