Cegah longsor di Gunung Wilis, TNI-Perhutani dan pemda tanam pohon
22 Februari 2020 20:16 WIB
Para pelajar di lokasi penanaman bibit pohon di Kota Kediri, Jawa Timur, Sabtu (22/2/2020). Ada 2.000 hingga 3,000 ribu bibit tanaman dengan berbagai jenis termasuk rumput vetiver, bibit bunga tabebuya dan jenis tanaman lainnya ditanam di lereng Gunung Wilis. (FOTO ANTARA Jatim/Asmaul Chusna)
Kediri, Jatim (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, menggandeng TNI dan Perhutani Kediri serta pelajar di kota itu bersama-sama menanam ribuan pohon di lereng Gunung Wilis (2.563 meter di atas permukaan laut), wilayah Kediri guna mencegah terjadinya tanah longsor dan kekeringan.
"Kalau tanaman ada sekitar 2.000 hingga 3.000 bibit pohon dengan berbagai jenis. Ini kerja sama dengan Perhutani dan juga dibantu dari TNI, masyarakat dan pelajar untuk menanamnya," kata Camat Mojoroto, Kota Kediri Muhammad Ridwan di Kediri, Sabtu.
Dalam penanaman itu, juga terdapat rumput vetiver (akar wangi) di mana rumput ini baik untuk mencegah tanah longsor. Selain itu, jenis tanaman lainnya adalah bibit pohon tabebuya, mahoni, trembesi dan bibit pohon lainnya.
Pihaknya menyebut, bibit pohon tabebuya jika sudah berbunga nantinya diharapkan bisa menjadi embrio wana wisata di tempat ini.
Ia mengatakan lingkungan Lebak Tumpang, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri banyak pemandangan alam yang menarik, sehingga dengan penanaman bibit bunga tersebut ke depan bisa menjadi objek wisata alam.
"Kami ingin edukasi masyarakat Kota Kediri bahwa ketika mempunyai daerah dengan perbukitan bisa dimanfaatkan. Dengan kegiatan ini, harapannya tidak terjadi masalah di masyarakat seperti banjir, kekeringan tanah longsor. Bahkan kami tanam bibit bunga tabebuya, jadi bisa menjadi embrio wana wisata," kata Muhammad Rdiwan.
Sementara itu, Kepala Resort Kesatuan Pemangku Hutan (KRPH) Pojok, Kota Kediri Sutarno mengatakan pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan pemangku kepentingan lainnya agar bersama-sama ikut menjaga kelestarian alam, salah satunya ikut menjaga bibit tanaman yang baru ditanam agar tetap tumbuh.
"Kami amankan bersama dengan masyarakat, dari kepolisian juga untuk bersama-sama menjaga lingkungan," kata dia.
Dalam penanaman itu, terbagi di dua titik di Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Titik tanamnya di areal Gunung Wilis, tepatnya petak 137 D Perhutani Kediri, dan yang kedua di sekitar lereng sumber air Tretes, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Untuk luasannya, titik pertama ada sekitar 0,6 hektare sedangkan titik kedua sporadis sekitar 5 hektare.
Di Kelurahan Pojok, Kota Kediri, saat kemarau rentan terjadi kekeringan. Bahkan, BPBD Kota Kediri beberapa kali mengirimkan air bersih untuk warga. Masyarakat kesulitan mendapatkan air bersih, karena sumber air yang keluar hanya sedikit, padahal sumber air itu untuk mencukupi kebutuhan warga sekitar.
Dalam kegiatan itu, hadir pula Forkopimda Kota Kediri, camat dan jajarannya, TNI, pelajar, sukarelawan dan masyarakat umum lainnya. Semuanya gotong royong ikut melakukan penanaman pohon tersebut.
Baca juga: Lereng Gunung Wilis dihijaukan ratusan siswa madrasah di Tulungagung
Baca juga: Ribuan pohon ditanam di lereng Gunung Wilis antisipasi erosi
Baca juga: Polres Madiun tanam 2.000 pohon di lereng Gunung Wilis
"Kalau tanaman ada sekitar 2.000 hingga 3.000 bibit pohon dengan berbagai jenis. Ini kerja sama dengan Perhutani dan juga dibantu dari TNI, masyarakat dan pelajar untuk menanamnya," kata Camat Mojoroto, Kota Kediri Muhammad Ridwan di Kediri, Sabtu.
Dalam penanaman itu, juga terdapat rumput vetiver (akar wangi) di mana rumput ini baik untuk mencegah tanah longsor. Selain itu, jenis tanaman lainnya adalah bibit pohon tabebuya, mahoni, trembesi dan bibit pohon lainnya.
Pihaknya menyebut, bibit pohon tabebuya jika sudah berbunga nantinya diharapkan bisa menjadi embrio wana wisata di tempat ini.
Ia mengatakan lingkungan Lebak Tumpang, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri banyak pemandangan alam yang menarik, sehingga dengan penanaman bibit bunga tersebut ke depan bisa menjadi objek wisata alam.
"Kami ingin edukasi masyarakat Kota Kediri bahwa ketika mempunyai daerah dengan perbukitan bisa dimanfaatkan. Dengan kegiatan ini, harapannya tidak terjadi masalah di masyarakat seperti banjir, kekeringan tanah longsor. Bahkan kami tanam bibit bunga tabebuya, jadi bisa menjadi embrio wana wisata," kata Muhammad Rdiwan.
Sementara itu, Kepala Resort Kesatuan Pemangku Hutan (KRPH) Pojok, Kota Kediri Sutarno mengatakan pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan pemangku kepentingan lainnya agar bersama-sama ikut menjaga kelestarian alam, salah satunya ikut menjaga bibit tanaman yang baru ditanam agar tetap tumbuh.
"Kami amankan bersama dengan masyarakat, dari kepolisian juga untuk bersama-sama menjaga lingkungan," kata dia.
Dalam penanaman itu, terbagi di dua titik di Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Titik tanamnya di areal Gunung Wilis, tepatnya petak 137 D Perhutani Kediri, dan yang kedua di sekitar lereng sumber air Tretes, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Untuk luasannya, titik pertama ada sekitar 0,6 hektare sedangkan titik kedua sporadis sekitar 5 hektare.
Di Kelurahan Pojok, Kota Kediri, saat kemarau rentan terjadi kekeringan. Bahkan, BPBD Kota Kediri beberapa kali mengirimkan air bersih untuk warga. Masyarakat kesulitan mendapatkan air bersih, karena sumber air yang keluar hanya sedikit, padahal sumber air itu untuk mencukupi kebutuhan warga sekitar.
Dalam kegiatan itu, hadir pula Forkopimda Kota Kediri, camat dan jajarannya, TNI, pelajar, sukarelawan dan masyarakat umum lainnya. Semuanya gotong royong ikut melakukan penanaman pohon tersebut.
Baca juga: Lereng Gunung Wilis dihijaukan ratusan siswa madrasah di Tulungagung
Baca juga: Ribuan pohon ditanam di lereng Gunung Wilis antisipasi erosi
Baca juga: Polres Madiun tanam 2.000 pohon di lereng Gunung Wilis
Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020
Tags: