Pemerintah akan santuni keluarga siswa SMPN 1 Turi yang meninggal
22 Februari 2020 13:45 WIB
Menteri Sosial Juliari P. Batubara mengatakan pemerintah akan memberikan santunan kepada ahli waris siswa SMPN 1 Turi yang meninggal dunia akibat kecelakaan yang terjadi dalam kegiatan susur Sungai Sempor di Kabupaten Sleman. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aa.
Magelang (ANTARA) - Kementerian Sosial akan menyantuni keluarga siswa SMPN 1 Turi yang meninggal dunia akibat kecelakaan yang terjadi dalam kegiatan susur Sungai Sempor di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Ahli waris korban meninggal kita berikan santunan sekadar meringankan beban mereka Rp15 juta per orang," kata Menteri Sosial Juliari P. Batubara mengunjungi Balai Rehabilitasi Sosial Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus (BRSAMPK) Antasena di Magelang, Sabtu.
"Saya sangat berduka, doa saya bagi keluarga yang ditinggalkan supaya kuat dan tegar menghadapi cobaan ini," katanya.
Menteri Sosial berharap anak-anak yang terluka akibat kecelakaan saat kegiatan susur sungai tersebut segera pulih.
Ia menyesalkan sekolah melaksanakan kegiatan susur sungai untuk siswa saat musim hujan.
"Yang saya sesalkan, di musim hujan seperti ini anak-anak yang tidak memiliki skill (keahlian) diminta untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang berbahaya, yang saya dapat beritanya seperti itu," katanya.
"Menurut saya konyol, apa tidak ada yang lain," ia menambahkan.
Juliari mengatakan pihak berwajib mesti menyelidiki kecelakaan yang menimpa siswa SMPN 1 Turi.
Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sleman, kecelakaan terjadi pada 249 siswa SMPN 1 Turi yang mengikuti kegiatan susur Sungai Sempor pada Jumat (21/2). Kecelakaan tersebut mengakibatkan sembilan siswa meninggal dunia dan 23 siswa terluka. Selain itu ada satu siswa yang belum ditemukan.
Baca juga:
Sleman minta bantuan Pasukan Katak untuk mencari siswa SMPN 1 Turi
Bupati Sleman hentikan sementara kegiatan luar sekolah
"Ahli waris korban meninggal kita berikan santunan sekadar meringankan beban mereka Rp15 juta per orang," kata Menteri Sosial Juliari P. Batubara mengunjungi Balai Rehabilitasi Sosial Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus (BRSAMPK) Antasena di Magelang, Sabtu.
"Saya sangat berduka, doa saya bagi keluarga yang ditinggalkan supaya kuat dan tegar menghadapi cobaan ini," katanya.
Menteri Sosial berharap anak-anak yang terluka akibat kecelakaan saat kegiatan susur sungai tersebut segera pulih.
Ia menyesalkan sekolah melaksanakan kegiatan susur sungai untuk siswa saat musim hujan.
"Yang saya sesalkan, di musim hujan seperti ini anak-anak yang tidak memiliki skill (keahlian) diminta untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang berbahaya, yang saya dapat beritanya seperti itu," katanya.
"Menurut saya konyol, apa tidak ada yang lain," ia menambahkan.
Juliari mengatakan pihak berwajib mesti menyelidiki kecelakaan yang menimpa siswa SMPN 1 Turi.
Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sleman, kecelakaan terjadi pada 249 siswa SMPN 1 Turi yang mengikuti kegiatan susur Sungai Sempor pada Jumat (21/2). Kecelakaan tersebut mengakibatkan sembilan siswa meninggal dunia dan 23 siswa terluka. Selain itu ada satu siswa yang belum ditemukan.
Baca juga:
Sleman minta bantuan Pasukan Katak untuk mencari siswa SMPN 1 Turi
Bupati Sleman hentikan sementara kegiatan luar sekolah
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020
Tags: