Kasus corona melonjak di penjara China, sejumlah pejabat dipecat
21 Februari 2020 19:59 WIB
Petugas medis dengan pakaian pelindung merawat pasien di Pusat Konferensi dan Pameran Internasional Wuhan, yang diubah menjadi rumah sakit sementara untuk menerima pasien dengan gejala ringan akibat virus corona baru, di Wuhan, Provinsi Hubei, China, Rabu (5/2/2020). China Daily via REUTERS/wsj/djo
Beijing (ANTARA) - Virus corona telah menginfeksi 234 orang di dua penjara yang berlokasi di luar Provinsi Hubei, pusat wabah, dan para pejabat yang dianggap bertanggung jawab terhadap wabah tersebut sudah dipecat, menurut otoritas setempat, Jumat.
Kasus di kedua penjara, yang terletak di Provinsi Shandong di bagian utara dan Provinsi Zhejiang di bagian timur, itu mendominasi total 258 kasus baru yang dikonfirmasi pada Kamis (20/2) di luar Hubei.
Otoritas memecat kepala departemen pengadilan provinsi di Shandong setelah perluasan wabah di penjara Rencheng di Kota Jining terdeteksi. Tujuh petugas penjara juga dipecat.
Secara total, 207 orang di penjara itu teruji positif corona dan kasus pertama infeksi corona ditemukan pada pegawai penjara, 13 Februari lalu.
Baca juga: Dubes China sebut semakin banyak pasien sembuh dari virus corona
Wabah corona, seperti disebutkan oleh wakil sekretaris jenderal pemerintah Provinsi Shandong, Yu Chenghe, telah membuka kenyataan bahwa sejumlah departemen pemerintahan "menjalankan tanggung jawab mereka dengan buruk, pekerjaan mereka tidak solid dan langkah pencegahan pun tidak akurat."
Kantor kesehatan Shandong menyebut pihaknya telah menyiapkan sebuah rumah sakit di Jining untuk menangani para pasien serta akan mengalokasikan sejumlah fasilitas di dalam penjara untuk perawatan. Pemerintah juga mengirimkan tim untuk melakukan penyelidikan.
Sementara di sebuah penjara lain bernama Shilifeng di Provinsi Zhejiang, 27 narapidana ditemukan baru terinfeksi pada pekan ini.
Direktur dan Kepala Partai Komunis Penjara Shilifeng juga dipecat dan penyelidikan dijalankan, menurut keterangan pemerintah Zhejiang pada situs media sosialnya.
Baca juga: UNAIDS: Pasien HIV di China berisiko kehabisan obat AIDS
China mencatat 74.000 kasus virus corona dan lebih dari 2.100 orang menjadi korban jiwa, yang kebanyakan berada di Provinsi Hubei dan ibu kota provinsi, Wuhan.
Hubei juga menambah jumlah kasus terkonfirmasi infeksi sebanyak 220 orang untuk kasus di dalam penjara di provinsi itu, namun tidak dijelaskan lebih lanjut mengenai kapan kasus tersebut terdeteksi.
Secara keseluruhan, terdapat 271 kasus di dua penjara di Hubei, termasuk 230 kasus di penjara wanita di Wuhan, seperti dikutip dari surat kabar Hubei Daily.
Surat kabar itu juga melaporkan menambahkan bahwa kepala penjara wanita itu diberhentikan karena dianggap gagal mengontrol penyebaran virus di lingkungannya.
Sumber: Reuters
Baca juga: Korban jiwa di China daratan akibat corona capai 2.236 orang
Baca juga: China sebut dampak ekonomi akibat virus corona bersifat sementara
Kasus di kedua penjara, yang terletak di Provinsi Shandong di bagian utara dan Provinsi Zhejiang di bagian timur, itu mendominasi total 258 kasus baru yang dikonfirmasi pada Kamis (20/2) di luar Hubei.
Otoritas memecat kepala departemen pengadilan provinsi di Shandong setelah perluasan wabah di penjara Rencheng di Kota Jining terdeteksi. Tujuh petugas penjara juga dipecat.
Secara total, 207 orang di penjara itu teruji positif corona dan kasus pertama infeksi corona ditemukan pada pegawai penjara, 13 Februari lalu.
Baca juga: Dubes China sebut semakin banyak pasien sembuh dari virus corona
Wabah corona, seperti disebutkan oleh wakil sekretaris jenderal pemerintah Provinsi Shandong, Yu Chenghe, telah membuka kenyataan bahwa sejumlah departemen pemerintahan "menjalankan tanggung jawab mereka dengan buruk, pekerjaan mereka tidak solid dan langkah pencegahan pun tidak akurat."
Kantor kesehatan Shandong menyebut pihaknya telah menyiapkan sebuah rumah sakit di Jining untuk menangani para pasien serta akan mengalokasikan sejumlah fasilitas di dalam penjara untuk perawatan. Pemerintah juga mengirimkan tim untuk melakukan penyelidikan.
Sementara di sebuah penjara lain bernama Shilifeng di Provinsi Zhejiang, 27 narapidana ditemukan baru terinfeksi pada pekan ini.
Direktur dan Kepala Partai Komunis Penjara Shilifeng juga dipecat dan penyelidikan dijalankan, menurut keterangan pemerintah Zhejiang pada situs media sosialnya.
Baca juga: UNAIDS: Pasien HIV di China berisiko kehabisan obat AIDS
China mencatat 74.000 kasus virus corona dan lebih dari 2.100 orang menjadi korban jiwa, yang kebanyakan berada di Provinsi Hubei dan ibu kota provinsi, Wuhan.
Hubei juga menambah jumlah kasus terkonfirmasi infeksi sebanyak 220 orang untuk kasus di dalam penjara di provinsi itu, namun tidak dijelaskan lebih lanjut mengenai kapan kasus tersebut terdeteksi.
Secara keseluruhan, terdapat 271 kasus di dua penjara di Hubei, termasuk 230 kasus di penjara wanita di Wuhan, seperti dikutip dari surat kabar Hubei Daily.
Surat kabar itu juga melaporkan menambahkan bahwa kepala penjara wanita itu diberhentikan karena dianggap gagal mengontrol penyebaran virus di lingkungannya.
Sumber: Reuters
Baca juga: Korban jiwa di China daratan akibat corona capai 2.236 orang
Baca juga: China sebut dampak ekonomi akibat virus corona bersifat sementara
Penerjemah: Suwanti
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020
Tags: