Jakarta (ANTARA) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir pekan ditutup melemah seiring aksi ambil untung investor.

IHSG Jumat sore ditutup melemah 60,23 poin atau 1,01 persen ke posisi 5.882,26. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak turun 11,17 poin atau 1,15 persen menjadi 957,37.

"Pelemahan indeks hari ini disebabkan aksi profit taking. Terkait Corona, sepertinya sudah tidak terlalu dibahas karena penderita di Indonesia nyaris tidak ada dan sudah mulai banyak yang sembuh," kata Analis Panin Sekuritas William Hartanto di Jakarta, Jumat.

Dibuka melemah, IHSG tak bisa beranjak dari zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Secara sektoral, hanya satu sektor yang naik yaitu sektor infrastruktur sebesar 0,39 persen. Sedangkan sembilan sektor lainnya terkoreksi dengan sektor industri dasar turun paling dalam yaitu minus 2,52 persen, diikuti sektor manufaktur dan sektor pertanian dasar masing-masing minus 1,66 persen dan minus 1,43 persen.

Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau net foreign sell sebesar Rp381,86 miliar.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 394.757 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 5,89 miliar lembar saham senilai Rp5,87 triliun. Sebanyak 108 saham naik, 306 saham menurun, dan 145 saham tidak bergerak nilainya.

Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei melemah 92,5 poin atau 0,39 persen ke 23.386,7, Indeks Hang Seng melemah 300,4 poin atau 1,09 persen ke 27.308,8, dan Indeks Straits Times melemah 13,79 poin atau 0,43 persen ke 3.184,89.

Baca juga: Ekonom: Ekonomi RI berpotensi turun 0,09 persen terdampak virus Corona

Baca juga: Akhir pekan, bursa saham Seoul ditutup jatuh 1,49 persen

Baca juga: Bursa saham Australia hentikan kenaikan beruntun tiga hari