"Persisnya caranya bagaimana, itu belum kita rumuskan mekanismenya karena tergantung universitasnya. Mungkin berbeda-beda," ujar Nadiem usai rapat kerja dengan Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat di Jakarta, Kamis.
Dia menambahkan pihaknya harus berkonsultasi dulu dengan pihak kampus, sebelum menentukan berapa besarnya.
Baca juga: Nadiem Makarim minta industri tidak sia-siakan Kampus Merdeka
"Tapi paling tidak ada anggarannya dulu, yang kami tentukan. Nanti proses skemanya akan kami umumkan," jelas dia.
Nadiem menambahkan banyak laporan yang diterimanya untuk memberikan bantuan dana untuk magang bagi mahasiswa dari keluarga tidak mampu tersebut.
Bantuan dana tersebut, dapat digunakan untuk biaya transportasi maupun akomodasi mahasiswa tersebut selama magang. Terutama di desa terpencil.
"Kalau magang di industri lebih gampang, karena ada mereka dapat uang transportasi dan lainnya," jelas dia.
Baca juga: Cerita mahasiswa yang ikuti magang bersertifikat dari FHCI
Baca juga: ITS bagikan jurus dukung program magang mahasiswa bersertifikat
Untuk besarannya, Nadiem belum bisa memastikannya. Namun dana tersebut disisihkan dari anggaran pendidikan 2020.
Magang tiga semester di luar program studi merupakan bagian dari kebijakan Kampus Merdeka. Terdapat empat poin dari Kampus Merdeka yakni otonomi bagi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Swasta (PTS) untuk melakukan pembukaan atau pendirian program studi (prodi) baru. Program reakreditasi yang bersifat otomatis dan bersifat sukarela.
Kemudian kebebasan bagi PTN Badan Layanan Umum (BLU) dan Satuan Kerja (Satker) untuk menjadi PTN Badan Hukum (PTN BH). Selanjutnya,hak magang hingga dua semester dan satu semester di luar program studi.
Baca juga: Erick Thohir desak program magang mahasiswa BUMN lahirkan pengusaha
Baca juga: Nadiem Makarim dorong BUMN rancang program magang kelas dunia