Mataram (ANTARA) - Bupati Sumbawa H Husni Jibril mengaku ikhlas tak maju lagi dalam kontestasi Pilkada Kabupaten Sumbawa 2020.

"Saya tidak akan maju dan lebih baik beristirahat saja," ujarnya melalui telepon dari Mataram, Nusa Tenggara Barat. Rabu.

Ia menjelaskan, sebagai kader senior PDI Perjuangan NTB, dirinya mengaku tunduk terhadap keputusan partai setelah tak dicalonkan kembali dalam Pilkada Sumbawa, mengingat baginya partai adalah segalanya. Bahkan, dirinya sangat peduli dengan keberlanjutan kader partai yang akan menggantikannya kelak di pilkada-pilkada berikutnya.

Menurut Husni, keputusan atau perintah partai dalam mengusung atau tidak dirinya pada pilkada, diyakininya adalah yang terbaik.

"Karena saya bukan hanya sekadar menang, tapi yang amat penting adalah keberlanjutan. Itulah semangat yang saya miliki," ujar mantan Sekretaris DPD PDIP NTB tersebut.

Karena itu, kata Husni, ia tidak akan maju dalam Pilkada Sumbawa 2020 jika tidak didukung oleh PDI Perjuangan, sebab bagaimana pun PDIP adalah partai yang telah membesarkan namanya. Bahkan secara tegas, ia tidak ingin berkhianat pada partai yang membesarkannya meski banyak tawaran dari partai lain agar dirinya mau berpindah.

"Saya tidak akan berkhianat dengan partai saya sendiri dan yang membesarkan saya," kata Husni Djibril.

Disinggung mengenai marak isu bahwa ia telah menerima SK rekomendasi dari DPP PDIP. Husni mengungkapkan, bahwa hingga saat ini ia belum menerima rekomendasi dari DPP.

"Belum ada rekom atau pun SK partai dari DPP PDI Perjuangan," katanya pula.

Sekretaris DPD PDIP NTB H Lalu Budi Suryata mengatakan mengenai berembusnya kabar terkait SK/rekomendasi DPP telah didapat oleh Husni Djibril, khusus di Sumbawa hingga saat ini semuanya masih berproses.

"Itu tidak benar. Untuk Kabupaten Sumbawa masih berproses. Saat ini pengumuman penetapan untuk tahap pertama," ujarnya pula.

Ia mengatakan, masih ada tahapan kedua dan ketiga pada akhir bulan Maret pengumuman penetapan untuk tahap ketiga.

Dia menjelaskan, dari tujuh kabupaten/kota pada tahap pertama ini yang sudah final baru Kota Mataram dan Kabupaten Sumbawa Barat (KSB).

"Untuk tahap pertama yang sudah final NTB adalah Kota Mataram (Pasangan Selly-Manan). Kemudian di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) adalah Firin-Fud. Ini masuk dalam daftar 48 kabupaten/kota yang akan diumumkan hari ini oleh DPP PDI Perjuangan,"katanya lagi.

"Nah, yang lain menyusul termasuk Kabupaten Sumbawa. Jadi kita tunggu saja. Karena semuanya sedang berproses sesuai mekanisme," katanya lagi.

Ketua Fraksi Bintang Perjuangan Nurani Rakyat (BPNR) DPRD NTB itu, juga menegaskan bahwa mekanisme penetapan calon kepala daerah telah ditentukan agendanya oleh DPP PDI Perjuangan melalui tiga tahapan penetapan.

Setelah itu, kata dia, baru akan diumumkan ke publik dengan harapan dapat diketahui oleh seluruh kader/simpatisan, khususnya masyarakat Sumbawa, sehingga mendapatkan informasi yang jelas.

HL Budi Suryata meminta kepada masyarakat, khususnya para kader, agar tidak mudah percaya dengan oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab dalam menyebarkan informasi yang tak jelas juntrungannya.

"Dengan informasi ini diharapkan seluruh kader partai tegak lurus menjalankan instruksi dan keputusan partai, sehingga semua berada dalam satu barisan memenangkan Pilkada 2020 dengan aman tertib, jujur dan adil," katanya pula.