INPEX tandatangani MoU suplai gas dengan PLN dan Pupuk Indonesia
19 Februari 2020 21:23 WIB
Presiden Direktur INPEX Masela, Ltd Kenji Kawano (tengah), Presiden Direktur PLN Zulkilfi Zaini (ketiga kiri), Presiden Direktur Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat (ketiga kanan) menandatangani nota kesepahaman suplai gas dari proyek LNG Abadi, disaksikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif (kedua kiri), CEO INPEX Corporation Takayuki Ueda (kiri), Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto (kedua kanan), dan Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii (kanan) di Jakarta, Rabu (19/2/2020). (ANTARA/ Zubi Mahrofi)
Jakarta (ANTARA) - INPEX Masela, Ltd selaku Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) proyek LNG Abadi, Wilayah Kerja Masela menandatangani nota kesepahaman (MoU) PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan PT Pupuk Indonesia untuk mensuplai kebutuhan gas.
Penandatangan nota kesepahaman itu dilakukan oleh Presiden Direktur INPEX Masela, Ltd Kenji Kawano, Presiden Direktur PLN Zulkilfi Zaini, Presiden Direktur Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat, di Jakarta, Rabu.
Penandatanganan itu juga disaksikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii dan Presiden and CEO INPEX Corporation Takayuki Ueda.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dalam sambutanya menyampaikan nota kesepahaman ini dimaksudkan untuk memulai pembahasan atas penjualan dan pembelian untuk mensuplai gas yakni, LNG ke pembangkit listrik tenaga gas yang dioperasikan oleh PLN, dan gas alam sebesar 150 juta standard kaki kubik per hari (mmscfd) untuk kilang co-production yang akan dibangun PT Pupuk Indonesia.
"Nota kesepahaman ini juga menandai pencapaian terbaru dari pengembangan Proyek LNG Abadi di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, propinsi Maluku, Indonesia yang memiliki cadangan terbukti cukup besar mencapai 18,5 TCF dan 225 juta barrel kondensat, akan menjadi salah satu pilar penting sebagai enginee of growth yang mampu menopang kebutuhan industri di Indonesia secara berkelanjutan," katanya.
Ia menambahkan penyerapan gas oleh Pupuk Indonesia dan PLN menunjukkan komitmen pemerintah dan industri hulu migas untuk memprioritaskan permintaan gas dari dalam negeri sebagai upaya bersama untuk meningkatkan daya saing industry nasional untuk membangun perekonomian Indonesia yang berkelanjutan," kata Dwi Soetjipto dalam sambutanya.
Nota Kesepahaman ini merupakan satu tahap pencapaian dari pengembangan Proyek LNG Abadi Masela.
"Langkah maju terus dilakukan SKK Migas dan INPEX untuk mewujudkan penyelesaian pembangunan dan komersialisasi kilang Abadi Masela," katanya.
Dalam kesempatan sama, Presiden & CEO INPEX Takayuki Ueda mengatakan pelaksanaan nota kesepahaman ini akan meningkatkan kepastian dari Proyek LNG Abadi yang menjadi salah satu proyek strategis nasional Indonesia.
"Diharapkan mendorong optimisme masyarakat dan sektor industri di Indonesia serta pasar LNG internasional. Dengan semangat kebersamaan, kami yakin kita dapat mencapai tujuan bersama untuk membuat Proyek LNG Abadi ini berproduksi sesuai jadwal dan dapat berkontribusi bagi ekonomi Indonesia," katanya.
Presiden Direktur INPEX Masela, Ltd Kenji Kawano menambahkan bahwa kebutuhan gas Indonesia secara konsisten tumbuh dalam jangka panjang, sehingga minat gas dari perusahaan Indonesia menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh INPEX.
Penandatangan nota kesepahaman itu dilakukan oleh Presiden Direktur INPEX Masela, Ltd Kenji Kawano, Presiden Direktur PLN Zulkilfi Zaini, Presiden Direktur Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat, di Jakarta, Rabu.
Penandatanganan itu juga disaksikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii dan Presiden and CEO INPEX Corporation Takayuki Ueda.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dalam sambutanya menyampaikan nota kesepahaman ini dimaksudkan untuk memulai pembahasan atas penjualan dan pembelian untuk mensuplai gas yakni, LNG ke pembangkit listrik tenaga gas yang dioperasikan oleh PLN, dan gas alam sebesar 150 juta standard kaki kubik per hari (mmscfd) untuk kilang co-production yang akan dibangun PT Pupuk Indonesia.
"Nota kesepahaman ini juga menandai pencapaian terbaru dari pengembangan Proyek LNG Abadi di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, propinsi Maluku, Indonesia yang memiliki cadangan terbukti cukup besar mencapai 18,5 TCF dan 225 juta barrel kondensat, akan menjadi salah satu pilar penting sebagai enginee of growth yang mampu menopang kebutuhan industri di Indonesia secara berkelanjutan," katanya.
Ia menambahkan penyerapan gas oleh Pupuk Indonesia dan PLN menunjukkan komitmen pemerintah dan industri hulu migas untuk memprioritaskan permintaan gas dari dalam negeri sebagai upaya bersama untuk meningkatkan daya saing industry nasional untuk membangun perekonomian Indonesia yang berkelanjutan," kata Dwi Soetjipto dalam sambutanya.
Nota Kesepahaman ini merupakan satu tahap pencapaian dari pengembangan Proyek LNG Abadi Masela.
"Langkah maju terus dilakukan SKK Migas dan INPEX untuk mewujudkan penyelesaian pembangunan dan komersialisasi kilang Abadi Masela," katanya.
Dalam kesempatan sama, Presiden & CEO INPEX Takayuki Ueda mengatakan pelaksanaan nota kesepahaman ini akan meningkatkan kepastian dari Proyek LNG Abadi yang menjadi salah satu proyek strategis nasional Indonesia.
"Diharapkan mendorong optimisme masyarakat dan sektor industri di Indonesia serta pasar LNG internasional. Dengan semangat kebersamaan, kami yakin kita dapat mencapai tujuan bersama untuk membuat Proyek LNG Abadi ini berproduksi sesuai jadwal dan dapat berkontribusi bagi ekonomi Indonesia," katanya.
Presiden Direktur INPEX Masela, Ltd Kenji Kawano menambahkan bahwa kebutuhan gas Indonesia secara konsisten tumbuh dalam jangka panjang, sehingga minat gas dari perusahaan Indonesia menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh INPEX.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2020
Tags: