Makassar (ANTARA) - Intensitas hujan tinggi yang melanda sebagian wilayah Provinsi Sulawesi Selatan mengakibatkan beberapa daerah, khususnya Kabupaten Enrekang mengalami longsor dan pergeseran tanah.

"Laporan sudah kami terima dari anggota di Polres Enrekang bahwa telah terjadi longsor dikarenakan intensitas hujan yang tinggi," kata Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Ibrahim Tompo di Makassar, Rabu.

Ia mengatakan bencana alam longsor melanda Dusun Palli, Desa Kaluppini, Kecamatan Enrekang. Hujan yang melanda sejak Selasa (18/2) itu membuat tanah di dataran tinggi menjadi longsor.

Akibat longsor itu, jalan desa dipenuhi material lumpur sehingga warga untuk sementara tidak bisa melewatinya dengan lancar seperti sebelumnya.

"Laporan yang kami terima tidak ada korban jiwa maupun materiil, hanya saja jalan desa itu dipenuhi material longsor," kata Ibrahim Tompo.

Anggota Bhabinkamtibmas Polres Enrekang Bripka Haerul Samad bersama Babinsa Koramil Enrekang Serka Suriadi bahu-membahu dengan masyarakat membersihkan material bekas longsor.

Warga setempat pun juga antusias membersihkan material lumpur yang memenuhi jalan desa tersebut, apalagi setelah melihat dua anggota Bhabinkamtibmas dan Babinsa yang pakaian dinasnya berlumuran lumpur.

"Sampai saat ini material longsor masih memadati jalannya. Pembersihan material itu akan dilanjutkan lagi keesokan harinya," kata Khaeraul Samad.

Baca juga: Kemensos siapkan Rp555 juta santunan korban banjir di Sulsel

Baca juga: Gubernur tegaskan pentingnya program konservasi hutan

Baca juga: BNPB catat 69 meninggal akibat banjir di Sulsel