Jakpro buka peluang kolaborasi dalam pengembangan ITF
19 Februari 2020 19:49 WIB
Sejumlah truk pengangkut sampah antre untuk melakukan pembuangan di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (7/9/2016). (ANTARA FOTO/Risky Andrianto) (ANTARA FOTO/Risky Andrianto/)
Jakarta (ANTARA) - PT Jakarta Propertindo (Jakpro) membuka peluang kolaborasi dengan sejumlah calon mitra strategis dalam upaya pengembangan "Intermediate Treatment Facility" (ITF).
Kegiatan itu digelar melalui "Preliminary Market Sounding" untuk Pembangunan ITF, Rabu (19/2) yang dihadiri perwakilan perbankan, kedutaan besar negara sahabat, kontraktor dan penyedia teknologi pengelolaan sampah.
"Preliminary Market Sounding" merupakan awal dari penerimaan dan proses review proposal minat kolaborasi para calon mitra strategis, paralel dengan proses pra studi kelayakan," ujar Direktur Pengembangan Bisnis PT Jakpro, M Hanief Arie Setianto dalam keterangan yang disampaikan di Jakarta, Rabu.
Pemprov DKI Jakarta telah menerbitkan Peraturan Gubernur Nomor 65 Tahun 2019 tentang Penugasan kepada PT Jakpro dalam penyelenggaraan fasilitas pengolahan sampah di dalam kota atau ITF.
Baca juga: DLH DKI: ITF solusi permasalahan sampah Jakarta
Hanief mengatakan ITF adalah upaya mengatasi timbulan sampah yang mencapai 7.702 ton per hari di tahun 2019 yang berakhir di Bantar Gebang, Kota Bekasi.
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Dinas Kominfotik Provinsi DKI Jakarta membuka kemudahan kolaborasi dengan berbagai pihak dalam pengembangan ITF.
Proyek ini bertujuan mereduksi sampah setidaknya 80 persen dari yang ada sekarang dengan teknologi tepat guna dan ramah terhadap lingkungan, mengurangi ketergantungan terhadap Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Bantar Gebang.
"Dalam penggunaan teknologi, syarat penting yang diamanatkan dalam pergub bahwa teknologi harus berbasis ramah lingkungan," ujar Hanief.
Baca juga: Jakarta Propertindo sebut pemilahan sampah jadi kunci ITF optimal
Baca juga: Pembangunan ITF Sunter mulai dikerjakan
Guna memenuhi ketentuan tersebut, Jakpro berkolaborasi dengan BPPT dalam prastudi kelayakan pada Q1/2020 hingga pertengahan Q2/2020 bersama konsultan global.
"Dalam forum hari ini, kami menampung masukan dari pasar untuk pengembangan ITF sekaligus menjaring minat dari berbagai lembaga dan negara sahabat untuk berkolaborasi dengan kerangka berpikir 3R," kata Hanief.
Forum dibuka oleh Asisten Gubernur Bidang Perekonomian dan Keuangan DKI Jakarta, Sri Haryati, menghadirkan paparan dari instansi pemerintah terkait.
Kegiatan itu digelar melalui "Preliminary Market Sounding" untuk Pembangunan ITF, Rabu (19/2) yang dihadiri perwakilan perbankan, kedutaan besar negara sahabat, kontraktor dan penyedia teknologi pengelolaan sampah.
"Preliminary Market Sounding" merupakan awal dari penerimaan dan proses review proposal minat kolaborasi para calon mitra strategis, paralel dengan proses pra studi kelayakan," ujar Direktur Pengembangan Bisnis PT Jakpro, M Hanief Arie Setianto dalam keterangan yang disampaikan di Jakarta, Rabu.
Pemprov DKI Jakarta telah menerbitkan Peraturan Gubernur Nomor 65 Tahun 2019 tentang Penugasan kepada PT Jakpro dalam penyelenggaraan fasilitas pengolahan sampah di dalam kota atau ITF.
Baca juga: DLH DKI: ITF solusi permasalahan sampah Jakarta
Hanief mengatakan ITF adalah upaya mengatasi timbulan sampah yang mencapai 7.702 ton per hari di tahun 2019 yang berakhir di Bantar Gebang, Kota Bekasi.
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Dinas Kominfotik Provinsi DKI Jakarta membuka kemudahan kolaborasi dengan berbagai pihak dalam pengembangan ITF.
Proyek ini bertujuan mereduksi sampah setidaknya 80 persen dari yang ada sekarang dengan teknologi tepat guna dan ramah terhadap lingkungan, mengurangi ketergantungan terhadap Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Bantar Gebang.
"Dalam penggunaan teknologi, syarat penting yang diamanatkan dalam pergub bahwa teknologi harus berbasis ramah lingkungan," ujar Hanief.
Baca juga: Jakarta Propertindo sebut pemilahan sampah jadi kunci ITF optimal
Baca juga: Pembangunan ITF Sunter mulai dikerjakan
Guna memenuhi ketentuan tersebut, Jakpro berkolaborasi dengan BPPT dalam prastudi kelayakan pada Q1/2020 hingga pertengahan Q2/2020 bersama konsultan global.
"Dalam forum hari ini, kami menampung masukan dari pasar untuk pengembangan ITF sekaligus menjaring minat dari berbagai lembaga dan negara sahabat untuk berkolaborasi dengan kerangka berpikir 3R," kata Hanief.
Forum dibuka oleh Asisten Gubernur Bidang Perekonomian dan Keuangan DKI Jakarta, Sri Haryati, menghadirkan paparan dari instansi pemerintah terkait.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020
Tags: